KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, memasuki 2 tahun masa kepemimpinan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak lah mudah, sebab masuk dalam situasi pandemi Covid-19. Anggawira mengatakan, proses pertumbuhan ekonomi saat ini sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya pengendalian Covid-19 akibat prosedur testing dan tracing yang sudah semakin ketat dan juga pengawasan yang kuat. “Hanya mungkin dari sisi checking perlu memikirkan masalah biaya, sehingga para pelaku usaha juga tidak menjadi beban,” kata Anggawira kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10). Dia menilai, menteri-menteri di sektor ekonomi, prospeknya cukup bagus. Akan tetapi, Anggawira menilai perlu adanya perhatian penting oleh Menteri Keuangan, sebab posisi utang pada Agustus 2021 sudah mencapai Rp 6.625,43 triliun dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,84%.
Selain itu terkait program tax amnesty dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) juga harus menjadi perhatian dalam konteks realisasinya dan menjadi konsentrasi bersama. Baca Juga: Evaluasi kinerja menteri bidang ekonomi selama dua tahun pemerintahan presiden Jokowi Disisi lain, Anggawira melihat pengucuran kredit di perbankan sudah mulai terlihat agresif. Dia berharap akan banyak insentif yang bisa diberikan untuk produksi dan tidak hanya dari sisi konsumsi. Selain itu, Dia juga berharap dari sisi produksi pemerintah bisa lebih mempermudah lagi pengusaha. Pun untuk fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan bagi pengusaha khususnya di sektor UMKM dinilai cukup membantu.