HIPMI minta banyak dilibatkan proyek infrastruktur



JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta pemerintah membuka seluas-luasnya peluang keterlibatan pengusaha muda nasional dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt.

"Di luar dari pada target itu, yang kami soroti adalah bagimana program ini bisa diberikan banyak ruang untuk pengusaha nasional khususnya pengusaha muda," ujar Ketua BPP HIPMI bidang SDA, Energi Mineral dan Lingkungan Hidup, Andhika Anandyaguna di Kantor HIPMI, Jakarta, Senin (5/10).

Dia menjelaskan, ruang keterlibatan pengusaha muda itu kata dia tak hanya terlibat dalam sektor Independent Power Producer (IPP) saja melainkan keterlibatan sebagai pemasok di Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 


"Keterlibatan vendor lokal dan pada akhirnya juga penyerapan tenaga kerjanya pun banyak menggunakan tenaga kerja dari Indonesia. Kan serapannya kalau tadi dijelaskan sampai 620.000 orang kan. Itu potensi tenaga kerja disini," kata dia.

Di luar sorotan itu, Andhika mengatakan bahwa ada desakan dari berbagai kalangan agar proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt itu dikaji ulang. Pasalnya, proyek itu dinilai tak realistis apalagi kondisi ekonomi saat ini sedang mengalamai pelemahan. 

Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) sempat mengatakan, proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 sangat terbuka bagi investor asing yang tertarik. Saat ini sudah ada tiga negara yang tertarik menggarap proyek prestisius itu yaitu Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat.

Pada awal September lalu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) membentuk grup kerja yang terdiri dari 52 perusahaan asal AS dan 11 agensi energidan keuangan untuk mendanai dan memfasilitasi proyek listrik 35.000 megawatt. 

Bahkan, Departemen Energi AS sudah menyiapkan dana sebesar 1,2 juta dolar AS untuk membiayai pembangunan instalasi energi baru terbarukan di sejumlah lokasi terpencil, seperti di Indonesia. Rencananya, proyek tersebut akan bekerjasama dengan PLN. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia