Hipmi mulai lirik UKM



JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) akan membuat satu bidang baru untuk mempersatukan Usaha Kecil Menengah (UKM). Nantinya, badan ini akan menampung pelbagai masalah UKM. Di badan ini pula pengusaha-pengusaha yang sudah mapan dapat menggulirkan solusi bagi UKM. "Banyak dari mereka bangun usahanya tapi di tahun kelima dan keenam terjadi penurunan dan ketidakstabilan dalam bisnis UKM," tutur Ketua Hipmi, Erwin Aksa. Menurutnya, banyak bisnis UKM jatuh lantaran pengelolaannya lemah. Bidang baru bagi UKM di Hipmi merupakan hasil perbincangan Hipmi dengan komunitas UKM Tangan di atas (TDA). Ketua TDA, Mohamad Rosihan, mengatakan selain masalah pengelolaan, pengusaha baru UKM pun kekurangan modal usaha. Menurutnya, banyak pengusaha muda yang baru terjun ke bisnis UKM bangkrut di tahun ketiga berusaha. "Lapisan ini belum diperhatikan pemerintah. Pendekatannya masih UKM tradisional seperti pengucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Rosihan. Padahal, bila mereka dibimbing dan diberi modal, pengusaha muda akan lebih cepat jadi pengusaha tangguh. Langkah konkret hasil diskusi antara Hipmi dengan TDA yakni pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) yang berisi perwakilan komunitas-komunitas UKM. Pokja ini akan dimulai minggu depan dan diselenggarakan setiap pekan. Dengan Pokja ini, kata Rosihan, UKM akan punya jaringan kerja dengan pengusaha besar dan pemerintah. "Dan, supaya program Hipmi lebih riil dan implementatif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.