KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia secara tegas menolak rencana pemerintah melakukan relaksasi daftar negatif investasi (DNI). Penolakan tersebut terutama lantaran sebagian besar sektor yang akan dibuka investasinya bagi asing ialah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dianggap tidak adil bagi pelaku industri dalam negeri. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menegaskan penolakan asosiasinya itu dalam konferensi pers hari ini, Jumat (23/11). Ia mengatakan, Hipmi sejatinya mengapresiasi upaya pemerintah menjaga situasi perekonomian di tengah kondisi global yang menurun. Hipmi pun mengapresiasi kebijakan terkait perluasan tax holiday dan devisa hasil ekspor (DHE) dalam paket kebijakan ekonomi jilid XVI. "Kami beri apresiasi setinggi-tingginya pada pemerintah karena itu langkah yang tepat," pungkasnya.
Hipmi pertegas penolakan relaksasi DNI pada bidang UMKM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia secara tegas menolak rencana pemerintah melakukan relaksasi daftar negatif investasi (DNI). Penolakan tersebut terutama lantaran sebagian besar sektor yang akan dibuka investasinya bagi asing ialah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dianggap tidak adil bagi pelaku industri dalam negeri. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menegaskan penolakan asosiasinya itu dalam konferensi pers hari ini, Jumat (23/11). Ia mengatakan, Hipmi sejatinya mengapresiasi upaya pemerintah menjaga situasi perekonomian di tengah kondisi global yang menurun. Hipmi pun mengapresiasi kebijakan terkait perluasan tax holiday dan devisa hasil ekspor (DHE) dalam paket kebijakan ekonomi jilid XVI. "Kami beri apresiasi setinggi-tingginya pada pemerintah karena itu langkah yang tepat," pungkasnya.