KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musibah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang diikuti oleh gelombang tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 telah meluluh-lantakkan sebagian instrastruktur dan aktivitas masyarakat di lokasi tersebut. Hingga saat ini berbagai media massa melaporkan lebih dari 800 korban meninggal dunia, dan begitu banyak korban terluka, bahkan kehilangan tempat tinggal. Selain itu, telah terjadi tindak kriminal penjarahan yang dialami oleh toko-toko dan berbagai pusat perbelanjaan di sana. Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyayangkan penjarahan yang terjadi di Palu.
Hippindo: Pemerintah harus cegah penjarahan pertokoan di Palu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musibah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang diikuti oleh gelombang tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 telah meluluh-lantakkan sebagian instrastruktur dan aktivitas masyarakat di lokasi tersebut. Hingga saat ini berbagai media massa melaporkan lebih dari 800 korban meninggal dunia, dan begitu banyak korban terluka, bahkan kehilangan tempat tinggal. Selain itu, telah terjadi tindak kriminal penjarahan yang dialami oleh toko-toko dan berbagai pusat perbelanjaan di sana. Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyayangkan penjarahan yang terjadi di Palu.