Hippindo: PSBB Jakarta akan semakin menurunkan jumlah pengunjung mal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan PSBB dengan pengetatan yang diberlakukan di DKI Jakarta besok, berpotensi makin menurunkan trafik pengunjung mall dan makin memberatkan cashflow perusahaan.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan pihaknya berterima kasih sebab Pemerintah Daerah (Pemda) sudah mendengarkan keluhan para pengusaha. Tetapi, menurut dia, dengan protokol kesehatan yang aman di mall seharusnya sistem dine-in masih boleh diberlakukan.

"Jadi nanti hanya ojol atau kurir yang mengantarkan makanan, tentu ini akan membuat toko lebih sepi. Makin membuat rugi dari sisi sewa, listrik, dan tenaga kerja. Dan pastinya perusahaan makin berat cashflownya karena harus buka tapi tidak ada omset," ungkap dia kepada Kontan, Minggu (13/9).


Dia melanjutkan, pada masa PSBB awal yang berlangsung pada April sampai Juni, rata-rata perusahaa masih bisa berdiri dari cashflow yang didapatkan pada Januari sampau Maret.

Namun setelahnya, lanjut Budihardjo, uang menipis dan habis. Sehingga banyak perusahaan melakukan pinjan dan mengeluarkan cadangan kasnya untuk menghadapi Juni sampai Agustus.

Baca Juga: Hippindo: Penjualan ritel pada September 2020 mulai turun

"Kami menyelenggarakan Hari Belanja Diskon untuk menaikkan trafik dan penjualan, kami yakinkan orang kembali ke mall. Ada kenaikan terjadi, tetapi belum sempat pulih benar sudah ada PSBB dengan posisi cashflow menipis," ujar dia.

Bahkan Budihardjo mengatakan saat ini cashflow tersisa hanya 10%sampai 20%, dan tidak bisa menutup operasional jika PSBB berlangsung lebih lama lagi.

Dari sana, Hippindo berharap pemerintah dapat memberikan bantuan pada pengusaha dari beberapa aspek, yakni dari sisi pajak kepada pengusaha, lalu keringanan sewa kepada pemilik mall, meringankan tagihan kepada para supplier, dan menopang gaji karyawan.

"Kami berharap semua dibantu, karena bagaimana caranya beroperasi tanpa omset? Maka dari itu, PSBB kali ini akan lebih berat dibandingkan periode sebelumnya sebab trafik makin menipis dan cashflow sudah tidak ada," tutup dia.

Selanjutnya: Hippindo: Pertumbuhan penjualan ritel meningkat, tapi belum kembali ke pra Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .