KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelaksanaan BINA Indonesia Great Sale (IGS) 2025, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan adanya kenaikan 3% pada belanja offline di mal. Kenaikan ini hanya berlaku untuk transaksi di mal, sementara belanja online tidak terdampak. Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah menjelaskan, kenaikan tersebut tercatat terjadi dua minggu menjelang dimulainya program BINA IGS 2025. "Jadi, untuk belanja offline di mall ada kenaikan 3%. Ini terjadi sebelum acara BINA dimulai. Belanja online tetap normal, tanpa tambahan biaya," ujarnya saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025). Budihardjo menambahkan, program BINA IGS 2025 diikuti oleh 380 peritel yang beroperasi di 412 mal di seluruh Indonesia, dengan total diskon hingga 80%. Lonjakan belanja diperkirakan signifikan, terutama di wilayah Jabodetabek, yang dapat mencapai Rp 15 triliun atau hampir separuh dari target nasional senilai Rp 30 triliun.
Hippindo Sebut Kenaikan 3% Belanja Offline di Mal Jelang BINA IGS 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelaksanaan BINA Indonesia Great Sale (IGS) 2025, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan adanya kenaikan 3% pada belanja offline di mal. Kenaikan ini hanya berlaku untuk transaksi di mal, sementara belanja online tidak terdampak. Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah menjelaskan, kenaikan tersebut tercatat terjadi dua minggu menjelang dimulainya program BINA IGS 2025. "Jadi, untuk belanja offline di mall ada kenaikan 3%. Ini terjadi sebelum acara BINA dimulai. Belanja online tetap normal, tanpa tambahan biaya," ujarnya saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025). Budihardjo menambahkan, program BINA IGS 2025 diikuti oleh 380 peritel yang beroperasi di 412 mal di seluruh Indonesia, dengan total diskon hingga 80%. Lonjakan belanja diperkirakan signifikan, terutama di wilayah Jabodetabek, yang dapat mencapai Rp 15 triliun atau hampir separuh dari target nasional senilai Rp 30 triliun.
TAG: