SURABAYA. Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) merumuskan lima panduan teknis langkah usaha dalam menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lima langkah itu wajib dilakukan sebagai upaya kesiapan ekonomi umat Islam jelang MEA. Lima langkah menurut pengusaha santri itu adalah, pertama jangan memulai bisnis dengan hal-hal yang sulit, kedua, pelaku ekonomi dengan skala mikro harusnya membentuk himpunan untuk meneguhkan jati diri bangsa dalam arus globalisasi yang tidak terbendung, ketiga, harus ada proteksi ekonomi terhadap barang-barang produksi dalam negeri, artinya membela produksi dalam negeri juga berarti membeli produksi dalam negeri. Keempat, kualitas produksi dalam negeri harus terus ditingkatkan, agar budaya konsumtif bangsa dapat diarahkan untuk membeli produk-produk dalam negeri, kelima, pelaku ekonomi harus memiliki visi yang jelas dan semangat yang sama dalam upaya menjalankan bisnisnya.
HIPSI terapkan lima strategi hadapi MEA
SURABAYA. Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) merumuskan lima panduan teknis langkah usaha dalam menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lima langkah itu wajib dilakukan sebagai upaya kesiapan ekonomi umat Islam jelang MEA. Lima langkah menurut pengusaha santri itu adalah, pertama jangan memulai bisnis dengan hal-hal yang sulit, kedua, pelaku ekonomi dengan skala mikro harusnya membentuk himpunan untuk meneguhkan jati diri bangsa dalam arus globalisasi yang tidak terbendung, ketiga, harus ada proteksi ekonomi terhadap barang-barang produksi dalam negeri, artinya membela produksi dalam negeri juga berarti membeli produksi dalam negeri. Keempat, kualitas produksi dalam negeri harus terus ditingkatkan, agar budaya konsumtif bangsa dapat diarahkan untuk membeli produk-produk dalam negeri, kelima, pelaku ekonomi harus memiliki visi yang jelas dan semangat yang sama dalam upaya menjalankan bisnisnya.