TOKYO. Tiga produsen elektronik Jepang, Hitachi, Casio dan NEC mengumumkan rencana merger operasional ponsel mereka, kemarin (14/9). Dalam rilisnya, perwakilan dari ketiga perusahaan itu menyebutkan, tujuan dari penggabungan tersebut untuk menekan pengeluaran biaya operasional agar produk ponsel yang dipasarkannya menjadi lebih kompetitif.Ketiga perusahaan yang selama ini dikenal sebagai pemain kecil di pasar ponsel Jepang, dalam merger itu akan berbagi teknologi dan sumber daya demi terciptanya perusahaan hasil merger yang kuat.Sesuai rencana, perusahaan hasil merger itu sudah mulai berdiri pada tahun depan. Adapun, komposisi kepemilikan saham di perusahaan hasil merger itu, yakni NEC memiliki 71% saham, Casio 20% dan Hitachi 9%. Perusahaan hasil penggabungan divisi ponsel ketiga perusahaan elektronik itu diyakini akan menjadi produsen ponsel terbesar kedua di Jepang. Sejumlah pengamat industri pun memperkirakan, kehadiran perusahaan hasil merger akan menciptakan konsolidasi baru dalam peta persaingan pasar ponsel di Jepang.Sebelum memutuskan bergabung dengan NEC, Casio dan Hitachi sudah terlebih dahulu membuat usaha patungan di bisnis ponsel pada tahun 2004. Mereka memproduksi handset untuk operator ponsel Jepang KDDI Corp dan Softbank Mobile Corp. Sementara NEC memproduksi ponsel untuk NTT Docomo dan Softbank.Sayangnya, tak satu pun usaha ponsel yang mereka geluti berjalan dengan mulus. Ketiga perusahaan menderita kerugian besar akibat penjualannya menurun. Saat ini, NEC tengah melakukan proses pemutusan hubungan kerja terhadap 20.000 karyawannya yang tersebar di seluruh dunia. Sementara Hitachi baru-baru ini mengumumkan bahwa di tahun ini perusahaan akan mengalami kerugian sekitar 270 miliar yen atau sekitar US$3 miliar. Di tahun lalu, Hitachi mengalami kerugian hingga 787,3 miliar Yen, sebuah rekor kerugian terbesar yang dialami oleh produsen elektronik di Jepang.
Hitachi, Casio, dan NEC Bergabung
TOKYO. Tiga produsen elektronik Jepang, Hitachi, Casio dan NEC mengumumkan rencana merger operasional ponsel mereka, kemarin (14/9). Dalam rilisnya, perwakilan dari ketiga perusahaan itu menyebutkan, tujuan dari penggabungan tersebut untuk menekan pengeluaran biaya operasional agar produk ponsel yang dipasarkannya menjadi lebih kompetitif.Ketiga perusahaan yang selama ini dikenal sebagai pemain kecil di pasar ponsel Jepang, dalam merger itu akan berbagi teknologi dan sumber daya demi terciptanya perusahaan hasil merger yang kuat.Sesuai rencana, perusahaan hasil merger itu sudah mulai berdiri pada tahun depan. Adapun, komposisi kepemilikan saham di perusahaan hasil merger itu, yakni NEC memiliki 71% saham, Casio 20% dan Hitachi 9%. Perusahaan hasil penggabungan divisi ponsel ketiga perusahaan elektronik itu diyakini akan menjadi produsen ponsel terbesar kedua di Jepang. Sejumlah pengamat industri pun memperkirakan, kehadiran perusahaan hasil merger akan menciptakan konsolidasi baru dalam peta persaingan pasar ponsel di Jepang.Sebelum memutuskan bergabung dengan NEC, Casio dan Hitachi sudah terlebih dahulu membuat usaha patungan di bisnis ponsel pada tahun 2004. Mereka memproduksi handset untuk operator ponsel Jepang KDDI Corp dan Softbank Mobile Corp. Sementara NEC memproduksi ponsel untuk NTT Docomo dan Softbank.Sayangnya, tak satu pun usaha ponsel yang mereka geluti berjalan dengan mulus. Ketiga perusahaan menderita kerugian besar akibat penjualannya menurun. Saat ini, NEC tengah melakukan proses pemutusan hubungan kerja terhadap 20.000 karyawannya yang tersebar di seluruh dunia. Sementara Hitachi baru-baru ini mengumumkan bahwa di tahun ini perusahaan akan mengalami kerugian sekitar 270 miliar yen atau sekitar US$3 miliar. Di tahun lalu, Hitachi mengalami kerugian hingga 787,3 miliar Yen, sebuah rekor kerugian terbesar yang dialami oleh produsen elektronik di Jepang.