Hitachi Energy Menghadirkan Gardu Digital Pertama di Jawa Timur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hitachi Energy menghadirkan gardu induk digital 150 kilovolt untuk mendukung perusahaan listrik Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB).

Gardu Induk 150kV Kawasan Industri Sidoarjo menyuplai Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) seluas 298 hektare, yang mencakup perusahaan manufaktur besar ke jaringan PLN. "Sebagai salah satu mitra PT PLN, kami akan terus mendukung pengembangan infrastruktur energi Indonesia dan juga transformasi digitalnya,” ujar Massimo Danieli, Managing Director Grid Automation, Hitachi Energy dalam siaran pers, Sabtu (15/1).

Peningkatan keandalan gardu digital akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi lebih lanjut di Provinsi Jawa Timur, yang menyumbang hampir 15% dari produk domestik bruto nasional, kontributor tertinggi kedua setelah ibu kota, Jakarta.


Baca Juga: PLN Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik Pasca Pasokan Batubara Aman

Di tahun 2021, kegiatan industri turut mendorong pertumbuhan ekonomi regional Jawa Timur dengan kontribusi mencapai 31%, dibanding sektor ekonomi lain. Kawasan ini telah menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan dan mengakomodasi infrastruktur lintas industri yang komprehensif, serta pengembangan zona industri kecil dan menengah.

Gardu digital ini dinilai juga akan mendukung transisi Indonesia ke masa depan rendah-karbon dengan mengintegrasikan energi terbarukan secara baik dan juga berkontribusi pada dekarbonisasi jaringan listrik di kawasan ini.

"Proyek ini adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah sistem digitalisasi memainkan peran kunci dalam membentuk sistem tenaga listrik dan menegaskan komitmen kami untuk mendukung masa depan energi berkelanjutan di Indonesia," imbuh Danieli.

Baca Juga: PLN Optimalkan Sistem Kelistrikan Setelah Gempa Melanda Banten

General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Djarot Hutabri EBS menuturkan dengan gardu digital ini, operator dapat mengambil data secara riil tentang listrik yang mengalir dalam jaringan sehingga bisa mengantisipasi dan mengambil keputusan lebih cepat. Menurutnya, ini menjadi penting untuk ketahanan dan kestabilan jaringan kelistrikan khususnya untuk mendukung kawasan industri yang sangat strategis di Jawa Timur.

“Selain itu, Gardu Induk Digital ini juga memungkinkan untuk meningkatkan keandalan, serta mengintegrasikan bentuk energi baru yang lebih bersih dan memberikan layanan energi dengan cara yang lebih cerdas dan lebih aman,” imbuhnya.

Baca Juga: Syukurlah, Tarif Dasar Listrik di Kuartal I 2022 Tidak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati