JAKARTA. Sudah sekitar lima tahun belakangan, PT Humpus Tbk (HITS) terbelit masalah utang yang berasal dari anak-anak usahanya. Hingga Desember 2012 lalu, tunggakan utang yang dimiliki HITS mencapai Rp 2,5 triliun.Setelah menempuh berbagai upaya termasuk jalur hukum, manajemen memiliki satu opsi yang paling strategis, yaitu konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap (DES). Rencana itu disampaikan manajemen dalam kegiatan Public Expose HITS yang diselenggarakan hari ini, Kamis (27/6)."Semua rincian termasuk eksekusi harga akan kami mintai persetujuan dalam RUPS nanti," tukas Theo Lekatompessy, Direktur Utama HITS, seusai kegiatan tersebut.Meski belum terlihat adanya lampu hijau dari pemegang saham terkait aksi ini, namun manajemen memiliki rencana untuk membayar 58% dari total utang, atau setara Rp 1,4 triliun, melalui skema DES. Lalu, sisa 22% utang akan dibayarkan dengan mata uang biasa mulai tahun ini hingga 2033 mendatang. Sementara sisanya lagi, sebesar 20% bakal dibayarkan setelah jatuh tempo yang lebih panjang dari tahun 2033.Lebih jauh Theo menjelaskan, ada empat hal yang menjadi dasar untuk mengambil opsi ini. Yang pertama, skema DES jelas membuat beban utang HITS berkurang. Lalu yang kedua, jumlah saham HITS menjadi lebih banyak. Kenaikan jumlah saham ini tentunya membuat modal HITS bertambah yang pada akhirnya membuat saldo laba HITS kembali positif. Yang keempat sekaligus yang terakhir, saldo laba yang positif ini memberikan kemampuan bagi manajemen untuk membagikan dividen.Theo mengaku ada empat kreditur yang menjadi target HITS terkait rencana ini. "Tapi tetap kami bagi porsi sahamnya sehingga tetap pihak HITS yang menjadi pemegang saham mayoritas," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
HITS bakal konversi saham untuk bayar utang
JAKARTA. Sudah sekitar lima tahun belakangan, PT Humpus Tbk (HITS) terbelit masalah utang yang berasal dari anak-anak usahanya. Hingga Desember 2012 lalu, tunggakan utang yang dimiliki HITS mencapai Rp 2,5 triliun.Setelah menempuh berbagai upaya termasuk jalur hukum, manajemen memiliki satu opsi yang paling strategis, yaitu konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap (DES). Rencana itu disampaikan manajemen dalam kegiatan Public Expose HITS yang diselenggarakan hari ini, Kamis (27/6)."Semua rincian termasuk eksekusi harga akan kami mintai persetujuan dalam RUPS nanti," tukas Theo Lekatompessy, Direktur Utama HITS, seusai kegiatan tersebut.Meski belum terlihat adanya lampu hijau dari pemegang saham terkait aksi ini, namun manajemen memiliki rencana untuk membayar 58% dari total utang, atau setara Rp 1,4 triliun, melalui skema DES. Lalu, sisa 22% utang akan dibayarkan dengan mata uang biasa mulai tahun ini hingga 2033 mendatang. Sementara sisanya lagi, sebesar 20% bakal dibayarkan setelah jatuh tempo yang lebih panjang dari tahun 2033.Lebih jauh Theo menjelaskan, ada empat hal yang menjadi dasar untuk mengambil opsi ini. Yang pertama, skema DES jelas membuat beban utang HITS berkurang. Lalu yang kedua, jumlah saham HITS menjadi lebih banyak. Kenaikan jumlah saham ini tentunya membuat modal HITS bertambah yang pada akhirnya membuat saldo laba HITS kembali positif. Yang keempat sekaligus yang terakhir, saldo laba yang positif ini memberikan kemampuan bagi manajemen untuk membagikan dividen.Theo mengaku ada empat kreditur yang menjadi target HITS terkait rencana ini. "Tapi tetap kami bagi porsi sahamnya sehingga tetap pihak HITS yang menjadi pemegang saham mayoritas," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News