JAKARTA. Putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 telah berakhir. Hasil perhitungan cepat Litbang Kompas memotret perolehan suara di wilayah Jakarta dikuasai oleh pasangan nomor urut tiga, yaitu Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, mengatakan bahwa hasil dari hitung cepat Litbang Kompas ini tidak dapat menjadi patokan. Hasil resmi tetap harus menunggu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta."Kami hanya memetakan, walaupun angkanya tidak jauh dari hasil hitung cepat. Otoritasnya tetap ada pada KPU Provinsi DKI Jakarta," kata Budiman di Kantor Redaksi Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (20/9).Dari 200 sampel tempat pemungutan suara yang digunakan dalam hitung cepat Litbang Kompas ini, Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 53,26% dari jumlah suara sah. Adapun pasangan Foke-Nara mengantongi 46,74% dari suara sah. "Sekali lagi, otoritas ada di KPU DKI. Tapi hasil hitung cepat Kompas seperti ini. Sekarang saatnya Jokowi-Basuki wujudkan janji-janjinya," kata Budiman.Pada proses hitung cepat putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, Juli lalu, Litbang Kompas menyajikan hasil hitung cepat paling akurat. Waktu itu hitung cepat Kompas menempatkan pasangan Jokowi-Basuki meraih komposisi suara 42,61%, sementara Foke-Nara meraih 34,35%. Keduanya lolos ke putaran kedua Pilkada DKI dan menyingkirkan empat pasangan kandidat lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hitung cepat Kompas: Jokowi-Ahok yang menang
JAKARTA. Putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 telah berakhir. Hasil perhitungan cepat Litbang Kompas memotret perolehan suara di wilayah Jakarta dikuasai oleh pasangan nomor urut tiga, yaitu Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, mengatakan bahwa hasil dari hitung cepat Litbang Kompas ini tidak dapat menjadi patokan. Hasil resmi tetap harus menunggu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta."Kami hanya memetakan, walaupun angkanya tidak jauh dari hasil hitung cepat. Otoritasnya tetap ada pada KPU Provinsi DKI Jakarta," kata Budiman di Kantor Redaksi Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (20/9).Dari 200 sampel tempat pemungutan suara yang digunakan dalam hitung cepat Litbang Kompas ini, Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 53,26% dari jumlah suara sah. Adapun pasangan Foke-Nara mengantongi 46,74% dari suara sah. "Sekali lagi, otoritas ada di KPU DKI. Tapi hasil hitung cepat Kompas seperti ini. Sekarang saatnya Jokowi-Basuki wujudkan janji-janjinya," kata Budiman.Pada proses hitung cepat putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, Juli lalu, Litbang Kompas menyajikan hasil hitung cepat paling akurat. Waktu itu hitung cepat Kompas menempatkan pasangan Jokowi-Basuki meraih komposisi suara 42,61%, sementara Foke-Nara meraih 34,35%. Keduanya lolos ke putaran kedua Pilkada DKI dan menyingkirkan empat pasangan kandidat lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News