Hitungan Batubara Versi APBI dan Pemerintah Beda Lagi



JAKARTA. Selisih hitung produksi batubara antara Ditjen Minerbapabum Kementerian ESDM dengan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) kembali terjadi.Jika pemerintah mencatat selama Semester I 2010 batubara yang dikeluarkan dari bumi Indonesia mencapai 124,1 juta ton, alias 49,6% dari target produksi batubara 2010 sebanyak 250 juta ton. Maka catatan APBI justru jauh lebih tinggi.Ketua Umum APBI Bob Kamandanu bahkan menyebut catatan produksi yang lebih tinggi itu sudah terjadi selama lima bulan pertama tahun ini."Data terakhir yang sudah tersedia adalah sampai Mei 2010. Dengan total produksi sebanyak 144 juta ton. Sementara data sampai Juni belum masuk semua," kata Bob melalui pesan singkat, Senin (26/7).Dengan realisasi 144 juta ton versi APBI, maka capaian produksi batubara nasional sudah mencapai 57,6% dari target 2010.Komisaris PT Berau Coal Energy Tbk itu memang tidak merinci berapa kontribusi perusahaan batubara pemegang PKP2B dan berapa produksi pemegang KP. Namun, ia mencatat alokasi penjualan seluruh batubara yang sudah diproduksi itu adalah 27,5 juta ton untuk domestik dan 117 juta ton untuk ekspor.Dulu, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengakui sering terjadi perbedaan pencatatan produksi batubara antara pemerintah dengan APBI."Selisih pencatatan produksi bisa saja terjadi karena laporan resmi dari perusahaan belum pemerintah terima. Sedangkan APBI dapat angka langsung dari anggota-anggotanya," kata Bambang.Konsekuensi dari selisih pencatatan produksi tersebut adalah pemerintah harus menghitung ulang penerimaan negara dari komoditas batubara. Namun menurut Bambang hal tersebut tidak menjadi masalah besar, karena tinggal dilakukan penyesuaian dengan angka produksi yang dimiliki APBI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: