HK Metals Utama (HKMU) akan menguatkan segala lini bisnis usaha dan anak usaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perdagangan dan manufaktur barang metal, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun ini. Manajemen mengaku akan menguatkan segala lini bisnis usaha dan anak usaha yang dimilikinya.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, manajemen mencantumkan proyeksi di tahun 2019 meliputi capaian revenue sekitar Rp 1,64 triliun. Jika terealisasi pertumbuhan penjualan tahun ini dibandingkan tahun 2018 yang senilai Rp 864 miliar ialah 89%.

Adapun di sepanjang tahun kemarin pertumbuhan revenue HKMU ialah 73% year on year, dimana capaian pada tahun sebelumnya hanya Rp497 miliar. Sedangkan proyeksi untuk laba tahun berjalan di 2019 ialah senilai Rp 143 miliar.

Imelda, Sekretaris Perusahaan HKMU mengatakan strategi perusahaan ke depannya ialah menguatkan segmen ritel, ekspor dan berusaha memasuki proyek secara langsung. "Ekspor sendiri target tahun ini kami bisa tambah ke Kanada dan Australia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/5).

Sayangnya ia tidak merinci berapa kontribusi ekspor bagi HKMU, adapun di tahun kemarin kontribusinya masih di bawah 10% dan perusahaan telah menjalani ekspor perdana ke beberapa negara yakni Amerika Serikat dan Belanda.

Selain itu perusahaan tengah mengarah menjadi suplier langsung aluminium di proyek industrial dan property. "Kami ingin suplai langsung kebutuhan proyek landed house dan highraise building serta industrial. Harapan bisa cepat berdampak pada kinerja di kuartal III nanti," terang Imelda.

Sayangnya ia masih merahasiakan sasaran proyek tersebut. Selain fokus di ekspor dan memulai proyek, HKMU tak melupakan tulang punggung bisnis perseroan yakni segmen ritel.

Untuk itu, Imelda bilang, tahun ini HKMU akan tambah lagi satu cabang baru setelah menambah beberapa cabang di Semarang dan Surabaya pada akhir tahun kemarin. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan akan demand yang terus naik.

Manajemen menerangkan bahwa permintaan aluminium pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,5 juta ton dengan pasokan yang baru 1 juta ton. Dengan demikian, terdapat potensi pasar yang sangat besar untuk dikembangkan dan harus dipenuhi oleh HKMU.

Mengulik laporan keuangan HKMU kuartal I-2019 kontribusi terbesar berasal dari produk aluminium sebanyak 43% dari total revenue saat itu, atau senilai Rp 154 miliar. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 77 miliar.

Sedangkan kontribusi penjualan galvalum tercatat senilai Rp 90 miliar dan baja ringan senilai Rp 55 miliar pada triwulan pertama 2019 ini. Masing-masing perolehan tersebut naik setidaknya 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana penjualan galvalum hanya Rp 19 miliar dan baja ringan sekitar Rp 11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .