JAKARTA. PT HK Realtindo optimis prospek bisnis properti tahun 2017 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, anak usaha PT Hutama Karya ini menargetkan marketing sales atau pra penjualan Rp 2,2 triliun. Target tersebut meningkat tajam dari pencapaian
marketing sales tahun lalu yang hanya sekitar Rp 800 miliar. Untuk mencapai target tersebut, HK Realtindo akan meluncurkan beberapa proyek baru dan mengandalkan penjualan proyek-proyek eksisting yang baru di rilis ada kuartal IV 2016. Pada kuartal I ini, HK Realtindo berencana merilis dua proyek apartemen yakni di Yogyakarta dan Surabaya. Masing-masing proyek akan dibangun satu tower, namun managemen perusahaan ini belum mau menyampaikan detail proyek tersebut.
"Kalau yang di Jogja saat ini masih dalam proses perizinan dan itu kita bangun sendiri. Sementara di Surabaya kita akuisisi bangunan yang sudah ada dan ini juga masih dalam proses," tutur Taufik Hendra Kusuma, Direktur Keuangan HK Realtindo pada KONTAN, Jumat (20/1). Sedangkan proyek eksisting yang akan diandalkan menjadi penopang marketing sales tahun ini diantaranya apartemen H Residence Sukarno Hatta, H Residence Kemayoran dan perumahan Cendana Regency sawangan. H Resindece Sukarno Hatta telah diluncurkan sejak kuartal IV tahun lalu sebanyak tiga tower dengan kapasitas mencapai 950 unit apartemen. Invetasi pengembangan proyek ini ditaksir memakan dana sebesar Rp 400 miliar. Tower pertama proyek ini sudha digroundbreaking pada awal Desember 2016. Taufik bilang, hingga saat ini pihaknya telah berhasil menjual sekitar 100 unit dari apartemen H Resindence Sukarno Hatta. Satu unit apartemen dobanderol dengan harga mulai sekitar Rp 300an juta. Sedangkan di H Residence Kemayoran, perusahaan itu merilis apartemen tower kedua bertajuk Sapphire sekitar 250 unit pada Desember lalu. Proyek ini ditawarkan mulai ukuran 30,9 meter persegi (m2) sampai 60,7 m2 dengan harga sekitar Rp 16 juta per m2. "Hingga saat ini baru terjual sekitar 50 unit," kata Taufik. Sebelumnya di H Residence Kemayoran telah diluncurkan satu tower apartemen betajuk Amethys dan sudah terjual seluruhnya. Adapun proyek Cendana Regency sawangan sudah diluncurkan pada kuartal I 2016. HK Realtindo akan membangun 720 unit rumah di proyek seluas 17 ha ini. Proyek ini akan diluncurkan secara bertahap . Kluster pertama sudah ludes terjual sekitar 150 unit. Sementara kluster berikut sedang dalam persiapan design untuk segera diluncurkan. Tahun lalu, HK Realtindo sebetulnya menargetkan marketing sales Rp 1,8 triliun. Namun kondisi pasar properti yang masih lesu membuat sejumlah proyek yang ditargetkan meluncur di awal-awal tahun terpaksa diundur ke akhir tahun sehingga mereka hanya bisa mencapai pra penjualan sebesra Rp 800 miliar. Adapun rencana perusahan untuk meluncurkan rumah bagi Masyakat Berpendapatan Rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini Tangerang kemungkinan akan dibatalkan karena akan dibatalkan karena proses legalitas yang rumit. "Itu tadinya kerjasama dengan Dana Pensiunan Pelindo. Tapi kemungkinan tidak jadi karena rumit," kata Taufik. Selain mengejar target marketing sales, HK Realtindo juga akan terus menggenjot penmabahan lahan dan pembangunan proyek-proyek recurring income. Untuk ekpansi tersebut, Taufik bilang, mereka akan menyiapkan belanja modal Rp 950 miliar. HK Realtindo saat ini tengah melakukan pembebasan 2.400 ha lahan di Jambi. Lahan ini akan dikembangkan menjadi proyek perumahan dan kawasan industri. Rencananya proyek ini akan diluncurkan tahun depan.
Selain itu, perusahaan juga akan melanjutkan pembangunan hotel di tujuh titik baru. Sedangkan satu hotel baru berkapasitas 90 kamar di Semaranga akan mereka operasikan pad April mendatang. Untuk mendanai ekspansi bisnis mereka, HK Realtindo akan mengandalkan kas internal, pinjaman bank, MTN atau obligasi. Sementara rencana mereka untuk melantai di bursa saham (IPO) tahun ini akan ditunda karena adanya rencana pembentukan holding BUMN Perumahan. Sebelumnya, HK Realtindo berencana melepas 30% saham lwat IPO dengan target perolehan dana sekitar Rp 1,4 triliun. Taufik mengatakan, pihaknya sebetulnya sudah siap menggelar IPO semester I ini namun mereka memilih menunggu keputusan holding dulu. "Kita sudah siapkan semua mulai dari under writer dan road show ke investor juga cukup bagus. Tapi karena holding terpaksa ditunda," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia