KONTAN.CO.ID - LONDON. Peritel fesyen cepat asal Swedia, H&M, melaporkan penjualan kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan pada Kamis (27/3).

Perusahaan juga mencatat kenaikan penjualan sebesar 1% sejauh ini pada bulan Maret, menandakan awal yang lambat untuk musim semi dan musim panas.

H&M membukukan penjualan sebesar 55,3 miliar krona Swedia (sekitar US$5,52 miliar) untuk periode Desember hingga Februari, lebih rendah dari estimasi rata-rata analis sebesar 55,9 miliar krona Swedia.

BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025

"Penjualan dan pendapatan kami pada kuartal ini sedikit lebih lemah dari yang direncanakan, tetapi kuartal pertama adalah kuartal terkecil dalam setahun bagi kami dalam hal penjualan dan margin. Kami tetap optimistis ke depan," kata CEO H&M, Daniel Erver, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Penjualan H&M Lebih Rendah Dari Proyeksi Para Analis

H&M mengatakan peningkatan diskon dan investasi pemasaran berdampak pada profitabilitas perusahaan, dengan margin laba operasional turun menjadi 2,2% dari 3,9% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Erver, yang telah memimpin H&M selama lebih dari satu tahun, berupaya membalikkan kinerja perusahaan dengan meningkatkan pemasaran, termasuk menggandeng bintang pop seperti Charli XCX untuk memodelkan koleksinya.

Langkah ini dilakukan untuk membuat merek lebih menarik dan bersaing lebih baik dengan Zara serta Shein.