HM Sampoerna geser posisi Astra di bursa



JAKARTA. Peta penguasa kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) kembali merajai kapitalisasi pasar saham menggeser posisi PT Astra International Tbk (ASII).Merujuk perdagangan bursa saham, kemarin (11/2), kapitalisasi pasar HMSP tercatat sebesar Rp 311,19 triliun. Menyusul ASII dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 266,18 triliun.Akhir tahun 2013, ASII masih menjadi jawara bursa dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 275,29 triliun. Posisinya ditempel ketat HMSP yang mencatatkan kapitalisasi pasar Rp 273,50 triliun.Harga saham HMSP yang melejit di awal tahun ini, membuat kapitalisasi pasar perusahaan rokok tersebut membesar lagi. Sejak akhir tahun hingga kemarin (11/2) alias year to date, harga saham HMSP melesat 13,78% ke level Rp 71.000 per saham. Sedangkan, pada periode sama, harga saham ASII cuma meningkat 2,33% ke posisi Rp 6.575 per saham. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, saham HMSP mudah digerakkan, lantaran jumlah saham publiknya cuma 1,82%. Lain cerita, seandainya jumlah free float HMSP lebih banyak.Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri telah menetapkan jumlah minimum saham beredar (free float) sebanyak 7,5%. Bila HMSP mematuhi beleid ini, harga saham emiten ini bisa menuju ke harga wajar.Setali tiga uang, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menambahkan, kalau saham HMSP yang beredar bertambah banyak, harga saham ini bisa tervaluasi dengan wajar. Ia tak melihat adanya kesulitan bagi manajemen HMSP untuk memenuhi aturan baru free float dari otoritas bursa.Kondisi HMSP memang berbeda dengan ASII. Porsi saham publik di perusahaan otomotif tersebut terbilang besar yakni sebanyak 49,91% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.Menurut Satrio, pergerakan harga saham ASII melambat di awal tahun ini lantaran prospek pertumbuhan kinerja emiten ini yang merosot. "Harga ASII kini agak turun, karena sudah tervaluasi secara wajar sesuai harga pasarnya," imbuh dia.Reza menimpali, banyak sentimen yang menghambat pergerakan harga saham ASII. Contoh, ekspektasi kinerja keuangan yang menurun, penjualan kendaraan yang diprediksi melambat, serta kinerja anak usaha Astra International yang merosot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo