JAKARTA. Perusahaan rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bakal menjadi kekuatan baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak semester II, HMSP kukuh merajai kapitalisasi pasar alias market capitalization (market cap) BEI dan menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kini market cap HMSP mencapai Rp 331 triliun atau 7,4% dari total market cap BEI. Meski kapitalisasi pasarnya besar, HMSP tidak diperhitungkan di pasar saham Tanah Air. Maklum jumlah saham yang aktif diperdagangkan di publik atau free float hanya 1,82% dari saham beredar. Pada 26 Juni, pengendali HMSP, Phillip Morris International mengumumkan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. HMSP menerbitkan 269,7 juta unit saham pada harga Rp 63.000-Rp 99.000. Dengan harga saham kemarin Rp 75.500, kini kapitalisasi pasar HMSP akan bertambah Rp 20,36 triliun.
HMSP merajai puncak kapitalisasi bursa
JAKARTA. Perusahaan rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bakal menjadi kekuatan baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak semester II, HMSP kukuh merajai kapitalisasi pasar alias market capitalization (market cap) BEI dan menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kini market cap HMSP mencapai Rp 331 triliun atau 7,4% dari total market cap BEI. Meski kapitalisasi pasarnya besar, HMSP tidak diperhitungkan di pasar saham Tanah Air. Maklum jumlah saham yang aktif diperdagangkan di publik atau free float hanya 1,82% dari saham beredar. Pada 26 Juni, pengendali HMSP, Phillip Morris International mengumumkan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. HMSP menerbitkan 269,7 juta unit saham pada harga Rp 63.000-Rp 99.000. Dengan harga saham kemarin Rp 75.500, kini kapitalisasi pasar HMSP akan bertambah Rp 20,36 triliun.