Hobi fotografi berpadu dengan skuter Vespa



Siapa yang tak kenal motor Vespa? Motor legendaris asal Italia yang telah berkembang sejak puluhan tahun silam itu hingga  kini masih menarik perhatian. Sebab, produsennya, Piaggio, terus melakukan inovasi dan perubahan atas produknya.

Di tanah air, skuter eksentrik itu pun makin banyak digemari. Para pemiliknya pun membentuk komunitas vespa yang jumlah anggotanya merupakan terbesar kedua setelah komunitas vespa di Italia.

Adalah Vespagraphy, salah satu komunitas vespa klasik yang ada di tanah air. Berbeda dengan komunitas vespa lainnya, komunitas ini awalnya justru terbentuk dari hobi memotret. Dari komunitas ini, hobi fotografi berpadu dengan hobi otomotif.


Komunitas ini dibentuk oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi Universitas Negeri Jakarta (KMPF-UNJ).  Menurut salah satu penggagasnya, Dadang Wira Kusuma, Vespagraphy mulai aktif mengaspal pada tahun 2009. Kemudian, Vespagraphy mulai mendeklarasikan menjadi komunitas pada 20 April 2010.

Seperti komunitas pecinta motor lainnya, Vespagraphy juga kerap melancong atau melakukan perjalanan ke daerah yang memiliki potensi keindahan alam. Di komunitas ini, melancong ke suatu tempat biasa disebut eksplorasi vakansi.

Dari petualangan itu, pecinta skuter ini mengabadikan perjalanannya dalam bentuk visual, baik foto maupun video.

Nah, ada yang berbeda dari eksplorasi vakansi yang dilakukan oleh para anggota Vespagraphy. Uniknya, ada sentuhan pendidikan di setiap perjalanan Vespagraphy. Dadang bilang, dalam setiap perjalanan, ada kegiatan Kelas Inspirasi yang dibuka untuk para pelajar di sekolah dasar.

Dalam kelas inspirasi itu, anggota komunitas Vespagraphy memperkenalkan profesi mereka masing-masing. Namun kebanyakan anggotanya berprofesi sebagai fotografer dan videografer. Mereka mengajak anak-anak untuk belajar fotografi dan videografi dengan suasana yang menyenangkan, santai, namun tetap kreatif.

Misalnya, mengenalkan profesi fotografer model. Di kelas diajarkan, apa saja peralatan yang dibutuhkan dan pihak-pihak yang terlihat.

Dadang mengaku, berbagi pengetahuan dengan anak-anak memberikan kepuasan tersendiri bagi para anggota komunitas Vespagraphy yang tidak bisa didapatkan di komunitas otomotif lainnya.

Selain berbagi inspirasi, dalam Eksplorasi Vakansi kadang dibarengi dengan bakti sosial. Antara lain  memberikan sumbangan berupa alat tulis serta buku bacaan.

Selama lima tahun berdiri, Vespagraphy telah menggelar touring ke sejumlah daerah. Yakni, Bali, Gunung Bromo Malang Jawa Timur, Metro Lampung, Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi, Pantai Ranca Buaya Garut, Lembang Bandung, dan Pantai Carita di Banten.

Kini, Vespagraphy tengah mempersiapkan rencana eksplorasi vakansi berikutnya, yaitu ke Pulau Madura, pada Desember 2015. Nah, untuk mengabadikan karya fotografinya selama berpetualang naik vespa, Vespagrapy sedang mempersiapkan perhelatan pameran foto yang akan digelar pada awal Desember nanti. Anda mau ikut?    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi