HOKI bidik pertumbuhan penjualan beras 30%



JAKARTA. Perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan beras, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) ingin bisnis penjualan beras bisa meningkat. Usai melakukan initial public offering (IPO), perusahaan ini membidik pertumbuhan penjualan dan net profit tahun ini sebesar 30%.

Sukarto Bujung, Direktur Utama HOKI menyatakan pada tahun lalu HOKI membukukan pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan HOKI membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 44 miliar. Bila memiliki target penjualan dan laba bersih naik 30%, artinya emiten ini membidik penjualan sebesar Rp 1,43 triliun dan laba bersih Rp 57,2 miliar.

Dia menyatakan untuk mengejar pertumbuhan tersebut, HOKI akan genjot pertumbuhan organik. Tahun depan, perusahaan akan membangun pabrik baru di sentral beras di Jawa. Sayangnya, manajemen belum bisa merinci rencana tersebut. "Tidak bisa kami sebutkan spesifik. Tapi antara di Jawa Tengah atau Jawa Timur," ujar Sukarto usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (22/6).


Pada kuartal 1-2017, dia menyatakan HOKI membukukan penjualan sebesar Rp 347,6 miliar. Menurutnya, target tersebut masih on the track terhadap target tahunan mereka yang mengejar pertumbuhan 30%. "Pertumbuhan ini tanpa adanya tambahan kapasitas pabrik baru," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, tahun depan HOKI akan menambah satu pabrik baru. Produsen beras merek Topi Koki tersebut menganggarkan investasi sebesar Rp 100 miliar. Saat ini, HOKI memiliki pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat dan Pasar Induk Cipinang, Jakarta.

Tahun lalu, HOKI melakukan perluasan pabrik di Subang, Jawa Barat. Sehingga, kapasitas produksi pabrik itu saat ini sebesar 259.200 ton per tahun dengan kapasitas penyimpanan sebesar 20.000 ton beras.

HOKI juga sudah lebih dulu memiliki pabrik di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Kapasitas produksinya sebesar 43.200 ton per tahun dengan kapasitas penyimpanan 4.000 ton. Perusahaan juga memiliki gudang di Sidoarjo, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia