Hoki Imlek Di Pohon Jeruk



JAKARTA. Tak lengkap rasanya memperingati tahun baru China tanpa ada sajian buah jeruk. Buah berwarna emas ini dipercaya sebagai lambang kemakmuran. Sementara pohon jeruk beserta buahnya yang mini, dipercaya sebagai lambang kemujuran (hoki). Tak heran jika pedagang musiman juga mengincar laba penjualan pohon jeruk imlek ini. Tengok saja Nuryadi, pemilik gerai Wijaya Tani di Depok yang membuka gerai di depan Taman Ria Senayan. Nuryadi, mengaku baru saja menurunkan pohon jeruk Keep Hoki-nya dari truk beberapa jam sebelum pelanggannya datang. "Tahun lalu kami juga berjualan di sini," ujarnya kepada KONTAN (19/1). Wijaya Tani sendiri sudah terkenal di kancah usaha agro bisnis nasional lantaran kiprahnya sebagai pemenang lomba buah unggul nasional tahun lalu. Pusat pembibitan ini bermarkas di Jalan Juanda Depok. Ada sekitar seratus pot pohon jeruk yang dipajang Nuryadi. Sebagian besar Keep Hoki miliknya merupakan hasil pembibitan lokal. Sementara sebagian lainnya impor langsung dari China. "Tahun ini kami hanya impor 50 pohon dari China karena tahun lalu rugi. Tahun lalu, saya sudah ambil banyak malah kena banjir," ujar pria 40 tahunan ini sembari melayani pembelinya. Menurutnya, kalau Kepp Hoki impor dari China buahnya bisa berwarna merah. Sementara Kepp Hoki lokal buahnya berwarna kuning pucat. Harga Keep Hoki lokal dan impor juga beda. Untuk harga impor, keep hoki ukuran S (bonsai) dijual Rp 400.000 per pot. Sementara ukuran M dijual Rp 650.000. Ukuran L setinggi 80 centimeter Rp 850.000 dan ukuran XL yang di atas satu meter seharga Rp 3,750 juta. "Untuk lokal, ukuran 60 centimeter kita jual Rp 250.000," lanjut Nuryadi. Dari harga segitu, Nuryadi mengaku tidak mengambil keuntungan banyak. "Hanya sekitar 20%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie