Holcim Akan Spin Off dan Gelar IPO Unit Bisnis di Amerika



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Holcim, perusahaan semen asal Swiss, mencapai kesepakatan untuk memisahkan unit bisnisnya di Amerika Utara. Sumber Wall Street Journal menyebutkan, perusahaan ini akan mengumumkan kesepakatan tersebut dalam beberapa hari ke depan, dengan asumsi rencana tersebut tidak gagal pada saat-saat terakhir. 

Rencana ini sekaligus akan membawa perusahaan yang berbasis di Zug ini menjadi perusahaan publik di bursa Amerika. Holcim tidak menanggapi permintaan konfirmasi atas rencana ini. 

Baca Juga: Kebutuhan Semen Meningkat, Intip Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR)


Bisnis Holcim di Amerika Utara hingga semester pertama tahun lalu menghasilkan penjualan bersih US$ 12 miliar. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, US$ 10 miliar. Kontribusi penjualan Holcim Amerika mencapai 40% dari total penjualan grup.

Head of Holcim Eropa Miljan Gutovic, dalam pertemuan di World Economic Forum, Davos, Swiss, menyebut, sebagaimana dikutip Reuters, Amerika Serikat dan Kanada masih menjadi tempat menarik "Kami memiliki banyak inisiatif di seluruh Amerika Utara untuk meningkatkan kapasitas, guna menghilangkan hambatan pada pabrik kami. Kami juga sedang mempertimbangkan merger dan akuisisi," tambah Gutovic. 

Sejak merger dengan Lafarge hampir satu dekade lalu, Holcim tetap aktif dalam pembuatan kesepakatan. Tahun 2022, Holcim menjual bisnisnya di India ke Adani Group seharga US$ 10,5 miliar secara tunai. 

Sebelumnya, Holcim membeli Firestone Building Products dari Bridgestone Corporation Jepang senilai US$ 3,4 miliar untuk memperkuat posisinya di AS. Kesepakatan ini dimaksudkan untuk membantu Holcim memasuki pasar atap datar di AS.

Holcim bukan satu-satunya perusahaan asal Eropa yang melirik listing di bursa saham AS. Banyak perusahaan Eropa ingin mendapat valuasi yang tinggi dengan likuiditas pasar yang lebih besar. Salah satunya adalah CRH, perusahaan bahan bangunan terbesar di dunia, yang tahun lalu memindahkan listing utamanya dari London ke New York.

Baca Juga: Adani India Siapkan Investasi US$ 100 Miliar, Mayoritas Untuk Bisnis Transisi Energi  

Editor: Avanty Nurdiana