SWISS. Perjanjian untuk menciptakan perusahaan produsen semen terbesar dunia terancam gagal. Hal ini terjadi setelah perusahaan asal Swiss, Holcim, mengatakan bahwa rencana merger dengan perusahaan pesaingnya Lafarge tidak bisa dilanjutkan dalam "bentuk saat ini". Sebelumnya, kedua perusahaan menyepakati untuk merger pada April mendatang. Pada perjanjian itu, pemegang saham Lafarge akan mendapatkan satu saham Holcim untuk satu saham Lafarge. Namun, sejak saat itu, harga saham Holcim melampaui harga saham Lafarge.
Holcim mengatakan, pihaknya saat ini menginginkan negosiasi dengan itikad baik dan membahas isu-isu kepemimpinan. Jika rencana merger berlanjut, diprediksi nilai total penjualan perusahaan bisa mencapai 32 miliar euro atau setara dengan US$ 33,8 miliar. "Jajaran direksi Holcim telah mengambil kesimpulan bahwa kombinasi dari kesepakatan tidak dapat dilanjutkan dalam bentuk saat ini. Holcim telah mengajukan untuk bernegosiasi dengan itikad baik terhadap pertukaran rasio dan isu kepemimpinan," jelas Holcim dalam pernyataan resminya.