Holding asuransi BUMN akan tingkatkan kepercayaan dari internasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan holding asuransi badan usaha milik negara (BUMN) akan turut meningkatkan kapasitas perusahaan. Hal ini diyakini akan jadi katalis positif mendorong kepercayaan dari pihak internasional.

Direktur Operasi Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L. Tobing mengatakan, langkah pemerintah pembentukan holding ini akan membuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan teknologi jauh lebih baik. Dengan begitu, tingkat pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat pun akan lebih maksimal.

Tak hanya itu, keuntungan lain dari pembentukan holding ini dengan kapasitas yang besar bisa membuat lebih banyak produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun pemerintah.


"Penetrasinya juga akan semakin luas, dari jaringan hanya puluhan misalnya bisa jadi ratusan. Inklusi keuangan pun akan ikut meningkat," terang Sahata kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Dengan kapasitas yang kuat, kata Sahata, holding asuransi juga dapat dengan mudah bekerjasama dengan mitra internasional seperti misalnya dalam hal kerjasama pengembangan produk.

"Tentu akan menambah kepercayaan asing. Misal dari modal hanya Rp 10 triliun dengan holding jadi Rp 20 triliun, makin besar akan semakin dipercaya," imbuh dia.

Sekadar tahu, sampai akhir 2017 lalu, Jasindo sendiri sudah memiliki aset yang lumayan besar yakni Rp 13 triliun. Nominal ini diproyeksi Sahata akan semakin bertumbuh dengan adanya holding asuransi.

"Dengan modal yang besar, nanti diharapkan penggunaan reasuransi asing juga bisa berkurang," kata Sahata.

Plt. Direktur Utama PT Asuransi ASEI Indonesia Riduan Simanjuntak menambahkan, dalam kajian holding, ASEI akan sejajar dengan anak usaha lainnya seperti Jasindo, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) dan Jasa Raharja Putera.

Melalui holding ini, akan lebih meningkatkan sinergi di antara perusahaan-perusahaan asuransi tersebut. Kata Riduan, pembagian pasar secara disiplin dapat diterapkan di antara perusahaan asuransi dan kepastian dukungan kapasitas reasuransi juga lebih baik dari perusahaan reasuransi satu group.

"Keuntungan dari pembentukan ini ialah ada pembagian "lahan", jadi tidak perlu bersaing antar perusahaan ini. Jika salah satu mendapat bisnis termasuk yang bukan "lahan" kita maka dapat share koasuransi," ujar Riduan kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia