KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tinggal menunggu waktu bagi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk bersatu membentuk Holding BUMN Migas. Pembentukan Holding BUMN Migas ini pun dianggap baik oleh Wakil Ketua Komisi VII, DPR RI, Satya Widya Yudha yang menyebut Holding BUMN Migas akan membuat kedua BUMN tersebut menjadi lebih efisien. "Penyatuan dua perusahaan pasti yang redundant akan hilang. Cost akan jauh lebih efisien. Integrasi hulu dan hilir,"kata Satya pada Senin (19/3) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Namun Satya bilang dampak positif tersebut bisa didapat asalkan pemerintah masih memegang kendali di PGN melalui kepemilikan saham merah putih. "Yang pasti saya protect agar kewenangan negara masih ada di situ melalui satu lembar saham merah putih karena satu saham merah putih jangan dihitung cuma satu lembar, tapi dihitung bahwa dia (pemerintah) masih mempunya equal right dan equal voting dengan pemilik sahma terbesar,"kata Satya.
Holding BUMN akan menciptakan efisiensi dan integrasi hulu-hilir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tinggal menunggu waktu bagi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk bersatu membentuk Holding BUMN Migas. Pembentukan Holding BUMN Migas ini pun dianggap baik oleh Wakil Ketua Komisi VII, DPR RI, Satya Widya Yudha yang menyebut Holding BUMN Migas akan membuat kedua BUMN tersebut menjadi lebih efisien. "Penyatuan dua perusahaan pasti yang redundant akan hilang. Cost akan jauh lebih efisien. Integrasi hulu dan hilir,"kata Satya pada Senin (19/3) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Namun Satya bilang dampak positif tersebut bisa didapat asalkan pemerintah masih memegang kendali di PGN melalui kepemilikan saham merah putih. "Yang pasti saya protect agar kewenangan negara masih ada di situ melalui satu lembar saham merah putih karena satu saham merah putih jangan dihitung cuma satu lembar, tapi dihitung bahwa dia (pemerintah) masih mempunya equal right dan equal voting dengan pemilik sahma terbesar,"kata Satya.