KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi. Harapannya, pembentukan sinergi perusahaan farmasi plat merah tersebut sudah bisa rampung pada Oktober tahun ini. Dengan demikian, akan muncul entitas bisnis baru di pasar farmasi dalam negeri apabila holding sudah terbentuk nantinya. Meski begitu, kehadiran holding tersebut dinilai tidak akan memberikan dampak perubahan yang signifikan bagi persaingan bisnis di pasar farmasi. “Kalaupun ada saya kira pengaruhnya akan kecil sekali, hampir tidak ada,” ujar Direktur eksekutif Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi, Dorojatun Sanusi kepada Kontan.co.id, Senin (7/10). Dorojatun mengatakan bahwa holding BUMN farmasi tidak lain merupakan penggabungan dari aset produk ataupun portofolio yang sebelumnya sudah ada saja. Selain itu, pasar farmasi memiliki karakteristik yang terfragmentasi serta terdiri dari banyak segmentasi pasar.
Holding BUMN farmasi dinilai tidak banyak pengaruhi persaingan bisnis farmasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi. Harapannya, pembentukan sinergi perusahaan farmasi plat merah tersebut sudah bisa rampung pada Oktober tahun ini. Dengan demikian, akan muncul entitas bisnis baru di pasar farmasi dalam negeri apabila holding sudah terbentuk nantinya. Meski begitu, kehadiran holding tersebut dinilai tidak akan memberikan dampak perubahan yang signifikan bagi persaingan bisnis di pasar farmasi. “Kalaupun ada saya kira pengaruhnya akan kecil sekali, hampir tidak ada,” ujar Direktur eksekutif Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi, Dorojatun Sanusi kepada Kontan.co.id, Senin (7/10). Dorojatun mengatakan bahwa holding BUMN farmasi tidak lain merupakan penggabungan dari aset produk ataupun portofolio yang sebelumnya sudah ada saja. Selain itu, pasar farmasi memiliki karakteristik yang terfragmentasi serta terdiri dari banyak segmentasi pasar.