Holding BUMN perkebunan terbentuk, manajemen ramping



JAKARTA. Bakal ada konsekuensi tersendiri akibat pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan. Yaitu, manajemen BUMN perkebunan yang lebih ramping. Contohnya, direktur operasi yang juga akan menjabat sebagai direktur produksi. "Jadi kalau ada 6 direksi akan menyusut menjadi 3 direksi," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Menurutnya, pengurangan skala manajemen adalah hal wajar dalam proses dari efisiensi. Mustafa menjelaskan, skema manajemen holding BUMN perkebunan akan terdiri dari perusahaan induk dan anak perusahaan atau perusahaan regional. "Sisa manajemen yang tidak akan dipakai akan ditarik kepada perusahaan holdingnya. Dan mungkin saja manajemen yang tadinya di salah satu BUMN akan turun pangkat di manajemen regional," papar Mustafa.Menurut Mustafa, anak perusahaan akan dibagi berdasarkan komoditasnya. Dus, BUMN perkebunan nantinya akan bisa fokus untuk menangani bisnis komoditi. "Masih belum dibagi perusahaan dan komoditasnya. Nanti setelah semua proses administrasinya selesai. Sekarang ini, kami masih berkoordinasi dengan Kementrian Keuangan," jelas Deputi Restrukturisasi dan Privatisasi Kementrian BUMN, M. Yasin.Meski bakal ada perampingan manajemen, Mustafa belum bisa memastikan apakah akan me-lay off alias merumahkan karyawannya. Pasalnya, menurut Mustafa, perampingan manajemen tersebut tak lebih dari penataan manajemen. "Barangkali implikasi kepada karyawan apalagi operasional tidak besar. Yang banyak adalah manajemen untuk perampingan," kata Mustafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: