Homeco Victoria Makmur (LIVE) Perluas Kategori Produk untuk Bersaing di Pasar Modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor perlengkapan rumah tangga kian ramai. Bursa Efek Indonesia (BEI) kali ini kedatangan PT Homeco Victoria Makmur Tbk alias Homeco Living.

Emiten berkode saham LIVE tersebut resmi melantai di pasar modal pada 12 Februari 2024 lalu. LIVE mematok harga penawaran di Rp 148 per saham dengan menawarkan sebanyak 808,35 juta saham atau 17,60% dari total modal ditempatkan dan disetor. 

LIVE ditaksir mampu menghimpun dana sebesar Rp 119,63 miliar dari hajatan IPO tersebut.


Untuk diketahui, Homeco Victoria Makmur telah berdiri sejak tahun 2012, yang berkedudukan di Jakarta Barat. Awalnya Homeco Living hanya mengurusi bisnis impor dan ekspor peralatan rumah tangga, namun seiring berjalannya waktu perusahaan ini terus memperlebar sayap bisnis.

Baca Juga: Melantai di BEI, Homeco Victoria Makmur (LIVE) Optimistis Catatkan Kinerja Positif

Homeco Living menjual berbagai kategori produk mulai dari perdagangan besar alat tulis dan gambar dengan merek Wiggle, alat permainan dan mainan anak-anak dengan merek Technoplast, peralatan dan perlengkapan rumah tangga dengan merek BerlingerHaus, Le Cuisine, Portofino dan lainnya, serta produk tekstil dengan merek KNTG.

Emiten sektor consumer cyclical ini telah menciptakan sistem rantai pasokan yang terintegrasi dengan menjual produk ke lebih dari 40.000 titik penjualan di pasar modern hampir seluruh kota di Indonesia. Dimana, pertumbuhan bisnis Homeco bertumpu pada upaya pertumbuhan hasil penjualan dan pengembangan produk melalui penerapan strategi organic growth dan inorganic growth.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Homeco Living untuk strategi pertumbuhan organik (organic growth) dengan cara menciptakan produk baru, memperluas kategori produk menambah ragam merek internasional, menciptakan inovasi produk ramah lingkungan, serta memperluas wilayah penjualan melalui kerja sama dengan pihak Afiliasi dan/atau pihak ketiga.

Homeco Living telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan ritel selaku mitra distribusi, seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Lion Super Indo (Super Indo), Lotte Shopping Indonesia (Lotte Grosir), dan lain-lain.

Sedangkan strategi inorganic growth dilaksanakan dengan menyusun portofolio bisnis melalui kerjasama maupun mengakuisisi bisnis atau fasilitas produksi. Pada Juni 2023, Homeco Victoria Makmur melakukan restrukturisasi dengan mengakuisisi PT Trisinar Indopratama (TSI).

Homeco resmi menjadi induk perusahaan atas TSI yang memiliki fokus bisnis pada industri barang dari plastik untuk pengemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk furnitur) dengan merek Technoplast yang berpengalaman lebih dari 24 tahun.

Adapun salah satu keunggulan LIVE adalah cakupan wilayah penjualan yang sudah tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. LIVE memasok produknya sampai ke tangan konsumen antara lain melalui pasar modern dengan mekanisme lebih terstruktur dalam bentuk menjalin kemitraan dengan mitra distribusi dalam bentuk retail dan e-commerce, serta pasar umum di mana produk dijual melalui pasar tradisional, toko kelontong dan toko kecil lainnya.

Di pasar modern, produk Homeco dijual lebih dari 40.000 titik penjualan di Indonesia. Sedangkan pada pasar umum lebih dari 700 pihak bertindak sebagai mitra distribusi untuk produk Homeco yang mencakup hampir semua kota besar di Indonesia terutama di pulau Jawa dan Bali.

Namun, LIVE menyadari bahwa persaingan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam menjalankan usaha. Persaingan di industri peralatan dan perlengkapan rumah tangga ini didasarkan pada beberapa faktor di antaranya pengenalan merek dan loyalitas dari konsumen, kualitas dan keandalan produk, desain produk dan inovasinya, wilayah penjualan serta harga.

Baca Juga: Homeco Victoria Makmur (LIVE) Siap Melantai di BEI, Simak Ulasan Analis

Oleh karena itu, guna mempertahankan keunggulan kompetitif, LIVE berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta pemeliharaan hubungan kerja sama dengan para mitra distribusi. Dengan demikian, LIVE berkeyakinan bahwa produk mampu bersaing secara kompetitif di Indonesia dan dapat mengantisipasi persaingan-persaingan yang akan muncul di masa kini dan di masa yang akan datang.

Homeco Living menilai ketidakmampuan perseroan dalam berinovasi dan mempertahankan keunggulan kompetitif, serta ketersediaan produk yang dijual akan berdampak negatif bagi eksistensi produk yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat profitabilitas perusahaan. Risiko persaingan dalam menyediakan jaringan pemasaran yang efektif dan efisien juga merupakan faktor yang tak kalah penting.

Selain itu, LIVE turut mengantisipasi risiko daya beli dan perubahan selera konsumen. Sebab, kondisi ekonomi nasional dan maraknya sosial media mempengaruhi daya beli konsumen untuk membeli suatu produk. Sehingga, LIVE terus bergeraka menyediakan produk sesuai dengan preferensi dan daya beli konsumen.

Targetkan Pendapatan Tumbuh 100%

Kendati demikian, PT Homeco Victoria Makmur Tbk optimistis menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 100% pada tahun 2024. Target pendapatan ini bakal diupayakan sejalan dengan rencana perseroan untuk memperluas kategori produk.

Sebagai informasi, Homeco mencatatkan pendapatan sebesar Rp 134,22 miliar, atau turun 7,92%YoY per 31 Juli 2023. Sementara laba tahun berjalan terpantau melesat sekitar 214,52% menjadi Rp 19,64 miliar.

Direktur Utama PT Homeco Victoria Makmur Tbk Ellies Kiswoto mengatakan bahwa LIVE tengah bersiap untuk kembali mengakusisi produk-produk baru. Saat ini, LIVE sedang menjajaki delapan perusahaan untuk memperluas kategori produknya.

"Target dalam tahap awal lebih ke pembenahan kategori produk, karena itu ada di pipeline kami. Jadi perluasannya akan fokus ke kategori dulu,” kata Ellies usai seremonial pencatatan saham LIVE, Senin (12/2).

Komisaris Utama Homeco Victoria Makmur, Sjamsoe Fadjar, mengungkapkan bahwa kinerja gemilang perseroan dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan latar belakang dari melantainya LIVE di pasar modal. Dimana, Homeco catatkan pertumbuhan pendapatan setahun penuh sebesar 86,53% dan laba bersih tumbuh sebesar 458% di tahun 2022 silam.

“Ke depannya manajemen akan senantiasa untuk menjaga pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan value bagi pemegang saham,” ujar Sjamsoe.

Adapun rencana penggunaan dana IPO akan digunakan untuk pembayaran utang dan modal ekspansi usaha. Dana sekitar Rp 25 miliar akan dipakai untuk melunasi sebagian utang kepada PT Bank Central Asia Tbk yang akan jatuh tempo pada 1 Agustus 2024. Kemudian sebesar Rp 25 miliar juga akan digunakan untuk melunasi sebagian utang usaha entitas Homeco, yakni PT Trisinar Indopratama (TSI) kepada PT Bank Central Asia Tbk.

Sementara sisanya akan digunakan LIVE untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja. Mulai dari pembelian persediaan, bahan penunjang, barang dagang hingga biaya pemasaran dan operasional lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi