JAKARTA. Honda Brio Satya menjadi produk ketiga yang siap diluncurkan memanfaatkan program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) setelah Toyota dan Daihatsu denga Ayla dan Agya. Persiapan produksi sudah dilakukan saat in dengan target bisa dipasarkan akhir tahun ini. "Penjualan belum diputuskan sampai juknis (petunjuk teknis) keluar, termasuk hasil audit, pengembangan final dan lain-lain," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada KompasOtomotif, semalam (19/6). Brio Satya sudah didaftarkan di Kementerian perindustrian dibekali mesin 1.200 cc, dengan lima varian pilihan dengan status rakitan lokal terurai penuh (CKD). Dijelaskan, Honda sengaja memilih kapasitas mesin lebih besar (1.200cc) ketimbang 1.000 cc seperti yang digunakan Daihatsu untuk Ayla dan Agya. "Ini untuk membedakan (segmentasi di pasar)," lanjut Jonfis, singkat.
Honda Brio Satya siap menantang Agya dan Ayla
JAKARTA. Honda Brio Satya menjadi produk ketiga yang siap diluncurkan memanfaatkan program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) setelah Toyota dan Daihatsu denga Ayla dan Agya. Persiapan produksi sudah dilakukan saat in dengan target bisa dipasarkan akhir tahun ini. "Penjualan belum diputuskan sampai juknis (petunjuk teknis) keluar, termasuk hasil audit, pengembangan final dan lain-lain," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada KompasOtomotif, semalam (19/6). Brio Satya sudah didaftarkan di Kementerian perindustrian dibekali mesin 1.200 cc, dengan lima varian pilihan dengan status rakitan lokal terurai penuh (CKD). Dijelaskan, Honda sengaja memilih kapasitas mesin lebih besar (1.200cc) ketimbang 1.000 cc seperti yang digunakan Daihatsu untuk Ayla dan Agya. "Ini untuk membedakan (segmentasi di pasar)," lanjut Jonfis, singkat.