Honda dan Nissan Jalin Kerjasama Kembangkan Kendaraan Listrik



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nissan Motor dan Honda Motor menjalin kemitraan strategis untuk memproduksi komponen kendaraan listrik (EV) dan platform perangkat lunak kecerdasan buatan otomotif. Kemitraan ini dapat membantu keduanya dari segi ekonomi dan lebih bersaing di kendaraan listrik. Saat ini, produsen mobil Jepang tengah menghadapi persaingan ketat dengan BYD, Tesla dan pembuat kendaraan listrik lainnya.

CEO Nissan Makoto Uchida seperti dikutip Reuters menyebut, pemain baru sangat agresif dan membuat terobosan. "Kami tidak bisa memenangkan persaingan jika tetap berpegang pada cara konvensional dan pendekatan tradisional," ujar dia. Presiden Honda Toshihiro Mibe menambahkan, nota kesepahaman yang mereka tandatangani tidak mengikat dan belum menentukan ruang lingkupnya.

Baca Juga: Toyota Setujui Kenaikan Gaji Terbesar dalam 25 Tahun Terbesar Bagi Pekerja Pabrik


Honda dan Nissan masih terbuka untuk bekerjasama di wilayah Jepang maupun di luar negeri. Nissan sejatinya sudah memiliki aliansi bisnis dengan Renault dan Mitsubishi Motors, namun hal ini tidak akan terdampak atas kerjasama dengan Honda

Nissan bekerja sama dengan Renault dalam bidang EV, terutama di Eropa. Micra mobil listrik Nissan desainnya akan kerjasama dengan Renault Five baru dan dibangun di pabrik yang sama di Prancis utara.

Namun kedua perusahaan tersebut tahun lalu mengurangi cakupan kemitraannya setelah berlangsung selama bertahun-tahun agar jalinan kemitraan lebih tangkas. Sejak itu, Renault telah menandatangani perjanjian dengan mitra baru seperti Geely dari China. Uchida mengatakan perusahaan terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra yang ada jika ada peluang. 

Mibe menambahkan jika kerjasama agar biaya lebih efektif untuk memproduksi dalam jumlah besar. Honda ingin penjualan kendaraan listrik dan hybrid berkontribusi 100% dari total penjualan pada 2040. Nissan dan Honda belum membahas kerjasama modal. "Kami kekurangan waktu dan harus cepat," kata Mibe. Menurut Mibe, keduanya menargetkan bisa memiliki posisi yang baik pada 2030 sehingga harus membuat keputusan sekarang.

Baca Juga: Nissan, Honda Consider China Output Cuts

Editor: Avanty Nurdiana