KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatat penjualan sebanyak 1.511 unit selama pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada periode 11 – 21 November 2021.

Didukung insentif PPnBM DTP dan kebaruan model, kontribusi terbesar untuk penjualan Honda di ajang GIIAS kali ini datang dari model-model yang mendapatkan insentif PPnBM DTP dan beberapa model yang baru saja diluncurkan Honda.

Sepanjang pameran, All New Honda Brio menjadi model terlaris dengan penjualan 461 unit atau 31% dari total penjualan Honda  di GIIAS 2021. Dari jumlah total tersebut, Honda Brio Satya menyumbang sebanyak 245 unit dan Honda Brio RS sebanyak 216 unit.

Baca Juga: Hyundai catatkan 1.477 SPK selama mengikuti GIIAS 2021

Selain itu, model lain yang mendapatkan insentif PPnBM DTP yaitu City Hatchback RS dan model terbaru Honda yaitu All New Honda BR-V juga memberikan kontribusi terbesar untuk penjualan Honda di ajang ini.

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM mengaku puas terhadap pencapaian Honda pada GIIAS 2021 terlepas pameran tersebut masih diadakan di masa pandemi Covid-19.

“Pencapaian Honda kali ini juga didukung program PPnBM DTP dari pemerintah yang sangat efektif untuk menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian mobil, serta beberapa produk baru yang kami luncurkan di tahun ini,” ungkap dia dalam siaran pers di situs Honda Indonesia, Kamis (25/11).

Baca Juga: Gaikindo optimistis target penjualan mobil nasional tahun ini bisa tercapai

Pada ajang GIIAS 2021, Honda menampilkan seluruh kendaraan terbarunya, di mana  sebagian di antaranya merupakan model produksi Indonesia yang termasuk ke dalam program PPnBM DTP, yaitu Honda Brio, Honda Mobilio, Honda HR-V, Honda City Hatchback RS, dan Honda CR-V.

Sementara itu, produk terbaru Honda yaitu All New Honda BR-V sudah tidak menerapkan relaksasi PPnBM DTP pada harga yang diumumkan di GIIAS lalu. Sesuai dengan rencana pengiriman di Januari tahun depan, harga All New Honda BR-V saat ini sudah termasuk pajak emisi yang nantinya akan berlaku. Meskipun demikian, harga tersebut dapat disesuaikan jika terjadi perubahan regulasi pajak di awal tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .