Honda Prospect Motor (HPM) Masih Dibayangi Krisis Semikonduktor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) masih dibayangi krisis chip semikonduktor yang menyebabkan inden pada beberapa mobil Honda. Kondisi pasokan semikonduktor saat ini dinilai belum kunjung stabil.

"Kondisi masih belum stabil. Kami terus memonitor perkembangannya," ujar Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Jumat (8/7).

Billy menyebutkan, kelangkaan chip semikonduktor merupakan masalah global. Kendala ini dirasakan hampir semua OEM (Original Equipment Manufacturer) yang mengalaminya.


Baca Juga: Honda Prospect Motor (HPM) Fokus ke Segmen LSUV untuk Kelas Kendaraan 7 Penumpang

"Dan banyak model kendaraan kami mengalami masalah pasokan komponen karena kekurangan chip semikonduktor," kata Billy.

Terutama, lanjut Billy, untuk model Completely Build Up (CBU) dan beberapa produksi Completely Knocked-down (CKD) seperti Honda Brio, Honda HRV dan Honda CRV.  Masa inden pun bervariasi, tergantung tempat, warna dan tipe dari mobil tertentu. Untuk model Honda Brio dan CRV inden bisa sekitar 1-2 bulan. Sementara, Honda HRV rata-rata bisa 3 bulan.

Namun, Billy mengatakan, kabar baiknya mulai bulan ini HPM bisa mendapatkan lebih pasokan komponen. 

Sayangnya, dia tidak menjelaskan lebih detail terkait hal itu. Yang jelas, kondisi pasokan terus dilakukan pemantauan. Hal tersebut menilai kondisi kelangkaan chip semikonduktor yang masih belum pasti, sehingga dapat berubah setiap saat. Karena itu, HPM berupaya maksimalkan produksi ketika mendapatkan pasokan lebih.

Baca Juga: Honda Catat Penjualan Mobil 7.758 Unit di Bulan Mei 2022

"Bila mendapatkan pasokan lebih, Kami terus berusaha melakukan produksi secepat cepatnya supaya bisa mengantarkan mobil ke konsumen secepatnya juga," pungkas Billy.

Sebagai informasi tambahan, penjualan Wholesales Honda di semester pertama tahun ini tercatat sebanyak 62,585 unit. Dengan mengempit 13,2% market share. Sementara penjualan ritel Honda tercatat sebanyak 53,910 unit per semester I-2022. Dengan perolehan market share sebesar 11,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .