Honda Prospect Motor tidak menarik CR-V



JAKARTA. Kendati Honda Motors Co menarik ribuan Honda tipe CR-V di pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika, akhir pekan lalu, namun PT Honda Prospect Motor belum berencana mengikuti jejak prinsipal mereka.

Honda Motors Co mengumumkan menarik kembali 489.000 unit CR-V tahun produksi 2002-2006, dengan perincian 220.000 unit tipe CR-V Sport di pasar Eropa,  268.000 unit di Amerika, dan hampir 100 unit di Afrika.

Pabrikan  asal Jepang ini menemukan air hujan yang masuk ke sakelar kaca jendela mobil bisa menyebabkan sakelar panas dan bisa terbakar. "Kalau memang ada recall, kami pasti recall. Kami tidak akan diam-diam, " ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran Honda Prospect Motor kepada KONTAN, (8/10).


Meski rancangan mobil Honda berasal dari Jepang, termasuk juga tipe CR-V, menurut Jonfis, sumber komponen produksi Honda untuk Indonesia dan

Amerika Serikat berbeda. "Source (asal produksi) barang kami berbeda. Kalau di Amerika Serikat saya tidak tahu mengambil dari mana," ujarnya meski ia juga kurang mengetahui secara persis sumber produksi mobil Honda di Indonesia.

Ia mencontohkan, sistem perkabelan Honda untuk pasar Amerika Serikat lebih panjang dan tidak sesuai spesifikasi gambar. Sedangkan di Indonesia harus sesuai dengan spesifikasi gambar. "Ini yang membedakan produk Honda di Indonesia dengan di Amerika," paparnya.

Meski ribuan Honda CR-V dan jenis lainnya banyak ditarik prinsipal Jepang dan Honda Amerika Serikat (American Honda Motor Co), Jonfis optimistis, recall itu tidak akan menurunkan penjualan Honda, khususnya CR-V terbaru.

Untuk penjualan CR-V paling anyar ini, Honda mematok penjualan sekitar 1.600 unit per bulan, atau 6.400 unit hingga akhir 2012.

Data penjualan Honda menunjukkan, sepanjang September lalu, naik 55% atau menjadi 7.828 unit dibanding penjualan pada Agustus yang sebanyak 5.040 unit. Total penjualan Honda di kuartal III 2012 mencapai 20.354 unit, naik 14% dari kuartal II yang sebesar 17.875 unit. Di kuartal I, penjualan Honda masih 8.143 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri