Hong Kong Izinkan Toko Hewan Lanjutkan Bisnis Usai Pemusnahan Hamster



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Puluhan toko hewan peliharaan yang menjual hamster di Hong Kong dapat melanjutkan bisnisnya mulai hari ini (30/1). Ini menyusul penutupan yang dilakukan pemerintah setelah memusnahkan ribuan hamster terkait kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona (Covid-19).

Keputusan pemerintah Hong Kong telah membuat marah pecinta hewan peliharaan karena perintah untuk memusnahkan lebih dari 2.200 hamster setelah melacak wabah ke seorang pekerja di sebuah toko tempat 11 hamster dinyatakan positif.

Hamster impor dari Belanda yang masuk ke wilayah China disebut-sebut sebagai sumber dari penularan Covid-19 itu.


Walau sejumlah toko hewan telah diperbolehkan untuk beroperasi kembali, pemerintah tetap melarang semua impor hamster.

Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Hong mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/1) malam bahwa mereka mengumpulkan 1.134 sampel dari hewan selain hamster termasuk kelinci dan chinchilla, yang semuanya negatif.

Baca Juga: Dugaan Penularan Covid-19 dari Hewan ke Manusia, Hong Kong Musnahkan 2.000 Hamster

Lima toko, termasuk toko hewan peliharaan "Little Boss", yang memulai wabah, tetap tutup karena belum "lulus tes virus," kata pemerintah Hong Kong dalam pernyataannya, Minggu (30/1).

"Semua toko hewan peliharaan terkait lainnya di sisi lain telah didesinfeksi dan dibersihkan secara menyeluruh dan swab lingkungan yang dikumpulkan dari toko-toko ini semuanya telah lulus uji virus Covid-19," lanjut keterangan tersebut.

Pemerintah Hong Kong mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada toko hewan peliharaan yang memperdagangkan hamster, menawarkan pembayaran satu kali hingga HK$ 30.000 setara US$ 3.850.

Orang-orang yang dalam beberapa minggu terakhir membeli hamster, yang merupakan hewan peliharaan apartemen yang populer di Hong Kong, diperintahkan untuk menyerahkan hamster mereka untuk pengujian dan apa yang pemerintah gambarkan sebagai "pengiriman yang manusiawi".

Baca Juga: Perayaan Imlek Dilarang, Petani Bunga di Hong Kong Bakar Dagangannya Karena Tak Laku

Ribuan orang menawarkan untuk mengadopsi hamster yang tidak diinginkan di tengah protes publik terhadap pemerintah dan penasihat pandeminya, yang oleh pihak berwenang disebut tidak rasional.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mengatakan para peneliti Hong Kong telah menemukan bukti bahwa hamster peliharaan dapat menyebarkan Covid-19 dan menghubungkan hewan itu dengan infeksi manusia di kota tersebut.

Editor: Anna Suci Perwitasari