Hong Kong semakin memanas, demonstran kini duduki layanan kereta api



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kondisi Hong Kong semakin tidak kondusif. Layanan transportasi umum menjadi sasaran demonstran.

Setelah menutup akses bandara pada akhir pekan lalu, kini pada Selasa (30/7) ratusan pengunjuk rasa anti pemerintah memblokir layanan kereta api pada jam sibuk di pagi hari. Akibatnya, kekacauan pun tidak dapat terhindarkan lagi. 

Memanasnya situasi Hong Kong dimulai tiga bulan lalu saat massa menentang RUU ekstradisi yang memungkinkan orang-orang di Hong Kong dikirim ke China daratan untuk diadili. 


Namun, kini aksi demonstrasi yang terjadi telah berubah menjadi reaksi yang lebih luas. Aksi protes terjadi hampir setiap hari sehingga mengganggu aktivitas bisnis di wilayah tersebut. 

Dalam aksi hari ini, aktivis memblokir pintu kereta sehingga memaksa ratusan orang untuk keluar dari stasiun kereta api dan mencari transportasi alternatif.

"Kami tidak tahu berapa lama kami akan tinggal di sini, kami tidak memiliki pemimpin, karena Anda dapat melihat ini adalah gerakan massa sekarang," kata Sharon, seorang pemrotes bertopeng berusia 21 tahun yang menolak memberikan nama lengkapnya. 

“Ini bukan niat kami untuk membuat orang tidak nyaman, tetapi kami harus membuat pihak berwenang mengerti mengapa kami protes. Kami akan melanjutkan ini selama dibutuhkan,” imbuhnya.

Perkelahian kecil antara pengunjuk rasa dan pengguna kereta api terjadi ketika beberapa orang menjadi frustrasi atas penghentian kereta.

“Sungguh merepotkan dan menyebalkan, sungguh. Saya terburu-buru untuk bekerja, mencari nafkah. Maukah Anda memberikan gaji Anda kepada saya? ”Kata seorang pria berusia 64 tahun bermarga Liu.

Sementara itu, Operator kereta api MTR Corp mengatakan beberapa layanan telah terganggu dan mendesak masyarakat untuk mencari transportasi lain.

Hong Kong yang kembali ke China pada tahun 1997 mencatatkan krisis politik terburuknya selama beberapa dekade setelah dua bulan terjadi protes yang semakin membesar.

Editor: Handoyo .