KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah merancang pendirian
family office di Indonesia sebagai langkah strategis untuk meningkatkan peredaran modal dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Langkah ini juga melibatkan kajian kebijakan yang akan melibatkan perusahaan-perusahaan manajer investasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Family office sendiri merupakan entitas keuangan yang dirancang khusus untuk mengelola kekayaan individu atau keluarga dengan tingkat kekayaan sangat besar, atau biasa disebut
high net worth individuals (HNWIs).
Baca Juga: InvestHK Siap Membantu Pemerintah Indonesia Untuk Mendirikan Family Office Kehadiran
family office diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan kekayaan sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Associate Director-General of Investment Promotions InvestHK, Charles Ng menyambut baik rencana pemerintah Indonesia ini. Ia percaya bahwa Indonesia dapat mengadopsi model
family office seperti yang diterapkan di Hong Kong dengan penyesuaian kebutuhan lokal. Dalam wawancara eksklusif usai acara "Think Business: Think Hong Kong" di Jakarta, Rabu (8/1), Charles menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman dan membantu Indonesia dalam pengelolaan
family office. “Kami dengan senang hati akan membantu Indonesia dalam membangun family office. Kesuksesan kami di Hong Kong bukan karena strategi rahasia, tetapi karena kami memulai lebih awal. Saya yakin Indonesia memiliki potensi untuk melampaui apa yang telah kami capai,” kata Charles.
Baca Juga: Pembangunan Family Office di Indonesia Berpeluang Ciptakan Pencucian Uang Charles juga mengungkapkan bahwa Hong Kong telah memiliki ratusan tahun pengalaman dalam mengelola
family office. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 2.400
family office di Hong Kong yang mengelola dana dari individu-individu terkaya di seluruh dunia, termasuk dari negara-negara Yahudi, Eropa, bahkan keluarga miliarder AS seperti Rockefeller. Ia menambahkan, sektor finansial Hong Kong pada tahun 2023 berhasil menarik 268.800 tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 22,4% terhadap pertumbuhan ekonomi Hong Kong di tahun 2022. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa pengelolaan
family office dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Namun, untuk mencapai keberhasilan serupa, Charles menuturkan bahwa Indonesia perlu memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan global dengan menawarkan berbagai jenis investasi yang menarik bagi para investor.
Baca Juga: Manajer Investasi Sulit Bangun Family Office di Indonesia, Ini Sejumlah Tantangannya Selain itu, insentif seperti konsesi pajak dapat menjadi daya tarik tambahan bagi investor yang ingin mendirikan
family office di Indonesia. “Dengan memberikan insentif yang menarik, Indonesia dapat menarik lebih banyak investor untuk mendirikan
family office di sini,” tandasnya.
Langkah ini dinilai strategis untuk mendukung ambisi Indonesia menjadi pemain utama dalam pengelolaan kekayaan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto