KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda para pemegang saham PT Baramulti Suksessarana Tbk patut bergembira. Pasalnya, emiten batubara berkode saham
BSSR tersebut berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2020 sebesar US$ 40 juta untuk sebanyak 2.616.500.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dihelat pada Jumat (7/5). Direktur Utama BSSR, Widada menyampaikan, dividen tunai tersebut akan dibagikan dalam mata uang dollar atau rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2021, yaitu sebesar US$ 1 = Rp 14.572.
“Dengan demikian dividen per lembar sahamnya adalah sebesar US$ 0,0152875979 atau setara dengan Rp 222,770877 per lembar saham,” tutur Widada dalam acara paparan publik yang dihelat pada Jumat (7/5). Rencananya, dividen final tunai akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 24 Mei 2021 (
recording date). Dividen final tunai akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah diumumkan dalam Ringkasan Risalah Rapat
Baca Juga: Laba bersih Baramulti Suksessarana (BSSR) masih naik tipis di tahun 2020 Sebagai informasi, BSSR membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 30,52 juta di tahun 2020, meningkat 0,17% dibanding realisasi laba bersih tahun 2019 yang sebesar US$ 30,46 juta di tahun 2019. Pertumbuhan mini pada sisi bottom line tersebut didapat ketika kinerja top line BSSR menyusut. Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan konsolidasi BSSR menyusut 20,71% secara tahunan atawa
year-on-year (yoy) dari semula US$ 418,08 juta di tahun 2019 menjadi US$ 331,46 juta di tahun 2020. Pertumbuhan laba di tengah penurunan penjualan ini didapat berkat upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan.
“Apabila harga (batubara) per ton kita itu di tahun 2020 dibanding tahun 2019 kita turun 11%, tapi cost per ton kita itu dibanding tahun 2019, tahun 2020 cost kita turun 13%, itulah kenapa kita tetap bisa membukukan net profit yang melebihi sedikit dibanding tahun 2019,” terang Widada pada acara yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto