Hore, LPS tetap mempertahankan tingkat bunga penjaminan rupiah sebesar 6,5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan evaluasi tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing (valas) di Bank Umum serta untuk simpanan dalam rupiah di Bank Perkreditan Rakyat. LPS memutuskan Tingkat Bunga Penjaminan periode tanggal 26 September 2019 sampai dengan 24 Januari 2020 untuk simpanan dalam rupiah dan valas di Bank Umum serta rupiah di Bank Perkreditan Rakyat tidak mengalami perubahan.

Adapun, rincian bunga penjaminan yang berlaku saat ini yakni 6,5% untuk rupiah, 2% untuk valuta asing (valas) dan 9% untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 

Alasan ditahannya tingkat bunga penjaminan menurut LPS lantaran bunga yang berlaku saat ini dipandang masih sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan bank benchmark yang mulai menurun secara bertahap pasca penurunan suku bunga kebijakan moneter serta prospek likuiditas perbankan yang relatif membaik.


Baca Juga: Total simpanan di bank per September 2019 tembus Rp 5.984,42 triliun

Selanjutnya LPS akan melakukan evaluasi serta penyesuaian terhadap kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan sesuai dengan perkembangan suku bunga simpanan dan hasil asesmen atas perkembangan kondisi ekonomi makro, stabilitas sistem keuangan serta likuiditas. Sesuai ketentuan LPS, apabila suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi Tingkat Bunga Penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah dimaksud tidak dijamin.

Berkenaan dengan hal tersebut, bank diharuskan untuk memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai Tingkat Bunga Penjaminan simpanan yang berlaku dan maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS dengan menempatkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan.

Sejalan dengan tujuan untuk melindungi nasabah dan memperluas cakupan penjaminan, LPS menghimbau agar perbankan lebih memperhatikan ketentuan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rangka penghimpunan dana. Dalam menjalankan usahanya, bank hendaknya memperhatikan kondisi likuiditas ke depan.

Baca Juga: Ada tambahan dari ekspansi fiskal, LPS meramal likuiditas perbankan akan melonggar

"Dengan demikian, bank diharapkan dapat mematuhi ketentuan pengelolaan likuiditas perekonomian oleh Bank Indonesia, serta pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan," tulis Sekretaris LPS Muhamad Yusron dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi