JAKARTA. Pemerintah memutuskan tetap mewajibkan pelaku usaha industri kayu mengantongi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Namun kewajiban itu hanya berlaku bagi mereka yang berbisnis di kayu hulu. Sementara pelaku industri kayu hilir, seperti perajin furnitur dan kerajinan tangan tidak terkena kewajban itu. Mereka cukup menyatakan bahwa kayu yang digunakan berasal dari pelaku industri hulu bersertifikat SVLK. Proses tarik ulur mewarnai penyusunan kebijakan itu. Sasaran utama kewajiban SVLK adalah mengatasi penebangan kayu yang dilakukan secara ilegal. Namun ketika pemerintah menerapkan kebijakan itu, sejumlah pelaku industri hilir merasa keberatan. "Awalnya Kementerian Perindustrian mau SVLK ditunda dulu saja," ujar Saleh Husin, Menteri Perindustrian Jumat (28/11).
Hore, pengusaha furnitur tak perlu urus SVLK!
JAKARTA. Pemerintah memutuskan tetap mewajibkan pelaku usaha industri kayu mengantongi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Namun kewajiban itu hanya berlaku bagi mereka yang berbisnis di kayu hulu. Sementara pelaku industri kayu hilir, seperti perajin furnitur dan kerajinan tangan tidak terkena kewajban itu. Mereka cukup menyatakan bahwa kayu yang digunakan berasal dari pelaku industri hulu bersertifikat SVLK. Proses tarik ulur mewarnai penyusunan kebijakan itu. Sasaran utama kewajiban SVLK adalah mengatasi penebangan kayu yang dilakukan secara ilegal. Namun ketika pemerintah menerapkan kebijakan itu, sejumlah pelaku industri hilir merasa keberatan. "Awalnya Kementerian Perindustrian mau SVLK ditunda dulu saja," ujar Saleh Husin, Menteri Perindustrian Jumat (28/11).