JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin gencar melakukan sejumlah strategi untuk memajukan pasar modal lokal. Misalnya saja, pada Rabu (10/4), manajemen BEI kembali memberikan edukasi melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal BEI.Kegiatan ini rutin dilakukan minimal sekali dalam setahun di BEI. Acara serupa juga dilakukan dengan menggandeng beberapa perusahaan sekuritas. Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh kalangan umum, mulai mahasiswa hingga pegawai kantoran.Ito Warsito, Direktur Utama BEI, berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke dunia pasar modal. "Sejujurnya, kami tidak memiliki target tertentu. Tapi minimal, kami bisa mendorong pemain domestik lebih aktif di pasar modal," imbuhnya.Ito mengaku, kegiatan rutinan ini mulai membuahkan hasil. Pasalnya, pada 2009 lalu, aktivitas perdagangan saham masih didominasi oleh investor asing dengan perbandingan 50% lebih. "Tapi sekarang, investor lokal yang mendominasi," pungkas Ito.Berdasarkan statistik BEI, nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai Rp 5,89 triliun. Dari total nilai itu, Rp 3,24 triliun atau 55% merupakan duit lokal. Sementara sisanya, Rp 2,65 triliun berasal dari duit asing.Sayangnya, dominasi itu belum diimbangi dengan jumlah investor ritel lokal. Bayangkan saja, dari 240 juta jiwa penduduk Indonesia, jumlah pemilik rekening efek kurang dari 1%.Sehubungan dengan hal tersebut, upaya manajemen BEI untuk memajukan pasar modal lokal tidak hanya berhenti di sekolah pasar modal. Acara kumpul-kumpul para invrstor untuk saling berbagi informasi dan pengalaman juga akan terus diselenggarakan."Tapi intinya, pemahaman dari masing-masing pribadi investor merupakan hal yang terpenting. Calon investor harus berhati-hati dalam berinvestasi saham. Jangan menjadi investor yang spekulatif dan membeli saham gorengan. Nanti repot kalau kena delisting," jelas Ito.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hore! Ritual tahunan BEI mulai membuahkan hasil
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin gencar melakukan sejumlah strategi untuk memajukan pasar modal lokal. Misalnya saja, pada Rabu (10/4), manajemen BEI kembali memberikan edukasi melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal BEI.Kegiatan ini rutin dilakukan minimal sekali dalam setahun di BEI. Acara serupa juga dilakukan dengan menggandeng beberapa perusahaan sekuritas. Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh kalangan umum, mulai mahasiswa hingga pegawai kantoran.Ito Warsito, Direktur Utama BEI, berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke dunia pasar modal. "Sejujurnya, kami tidak memiliki target tertentu. Tapi minimal, kami bisa mendorong pemain domestik lebih aktif di pasar modal," imbuhnya.Ito mengaku, kegiatan rutinan ini mulai membuahkan hasil. Pasalnya, pada 2009 lalu, aktivitas perdagangan saham masih didominasi oleh investor asing dengan perbandingan 50% lebih. "Tapi sekarang, investor lokal yang mendominasi," pungkas Ito.Berdasarkan statistik BEI, nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai Rp 5,89 triliun. Dari total nilai itu, Rp 3,24 triliun atau 55% merupakan duit lokal. Sementara sisanya, Rp 2,65 triliun berasal dari duit asing.Sayangnya, dominasi itu belum diimbangi dengan jumlah investor ritel lokal. Bayangkan saja, dari 240 juta jiwa penduduk Indonesia, jumlah pemilik rekening efek kurang dari 1%.Sehubungan dengan hal tersebut, upaya manajemen BEI untuk memajukan pasar modal lokal tidak hanya berhenti di sekolah pasar modal. Acara kumpul-kumpul para invrstor untuk saling berbagi informasi dan pengalaman juga akan terus diselenggarakan."Tapi intinya, pemahaman dari masing-masing pribadi investor merupakan hal yang terpenting. Calon investor harus berhati-hati dalam berinvestasi saham. Jangan menjadi investor yang spekulatif dan membeli saham gorengan. Nanti repot kalau kena delisting," jelas Ito.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News