Hore, suku bunga KUR akan turun jadi 6% pada tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat untuk menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 6% per Januari 2020. Suku bunga ini turun dari tahun ini yang sebesar 7%.

Tak hanya penurunan suku bunga KUR, pemerintah juga meningkatkan plafon KUR di tahun 2020 menjadi Rp 190 triliun atau naik 36% dari tahun ini yang sebesar Rp 140 triliun.

Baca Juga: Kemenko perekonomian rumuskan 15 program prioritas perekonomian, ini rinciannya


"Dengan begitu, [KUR] ini akan ditingkatkan bertahan, ditargetkan pada 2024 dinaikkan menjadi Rp 325 triliun," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (12/11).

Plafon maksimum KUR Mikro juga akan ditingkatkan dua kali lipat dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur. Sementara, plafon KUR sektor perdagangan dinaikkan dari Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta.

Sama seperti tahun lalu, plafon KUR untuk sektor produksi ditetapkan sebesar 60%. "Tentu dengan kebijakan ini diharapkan dapat mendorong UMKM, termasuk mendorong pariwisata," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, tidak ada pembatasan sektor mana yang mendapatkan sektor ini. Namun, dia mengatakan pemerintah akan mendorong pembangunan KUR berbasis kelompok atau klaster karena lebih efisien bagi perekonomian.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun menyambut positif kebijakan baru terkait KUR ini. Dia berharap, kebijakan ini akan memberikan dampak pada pertumbuhan UMKM di tengah lesunya ekonomi global. Menurutnya, UMKM memberikan sumbangan yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja.

Model KUR kelompok juga diharapkan akan memudahkan pemerintah untuk melembagakan usaha mikro yang sangat besar. "Ada 60 juta lebih [usaha mikro], yang tidak mungkin bisa kami urus satu-satu. Dengan pengelompokan ini jadi memudahkan kami melakukan pemberdayaan dan pembinaan juga akselerasi penyaluran," tuturnya.

Baca Juga: Menko Airlangga: Sudah waktunya menurunkan suku bunga KUR

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, kebijakan KUR ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki neraca perdagangan. Pasalnya, KUR di Kementerian Perindustrian akan difokuskan pada industri kecil yang berorientasi pada subsitusi impor.

Sejak Agustus 2015 sampai 30 September 2019, perkembangan total realisasi akumulasi penyaluran KUR sebesar Rp 449,6 triliun dengan outstanding sebesar Rp 158,1 triliun. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di kisaran 1,23% dengan total debitur penerima KUR sejak 2015 sebanyak 18 juta debitur dengan 12 juta NIK yang tidak berulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi