Hotel bintang tiga paling laris di Jabodetabek



JAKARTA. Pasar hotel kelas menengah di Jakarta lebih berdenyut. Hasil riset konsultan properti Coldwell Banker Commercial memperlihatkan, pada kuartal pertama tahun ini, tingkat okupansi hotel bintang tiga lebih tinggi ketimbang bintang empat dan lima.

Coldwell mencatat tingkat okupansi hotel bintang tiga mencapai 74,11%, sedangkan okupansi hotel bintang empat dan lima masing-masing 70% dan 66,62%. Secara keseluruhan, tingkat okupansi hotel berbintang di Jakarta tumbuh 3,93% dibanding kuartal sebelumnya menjadi 69,75%.

Pemicunya adalah aktivitas bisnis dan pemerintahan yang lebih aktif. "Kecenderungan orang menginap di hotel pada saat banjir melanda Jakarta juga turut berperan," kata Meyriana Kesuma, Head of Research and Consultancy Coldwell Banker, kemarin.


Rata-rata okupansi hotel selama hari kerja bisa mencapai 90%. Adapun di akhir pekan, okupansi bisa anjlok ke 60%-70% karena tidak ada aktivitas bisnis. Okupansi hotel bintang tiga lebih tinggi karena pasarnya lebih luas ketimbang bintang empat dan lima yang menyasar kelas menengah atas dan ekspatriat. Tapi, Coldwell tak meriset tingkat okupansi budget hotel.

Coldwell memproyeksikan, Jakarta bakal mendapat tambahan 42 hotel berbintang sampai tahun depan. Perinciannya, 13 hotel bintang tiga, 21 bintang empat dan delapan bintang lima. Di sisi lain, tarif sewa hotel berbintang bakal tetap stabil. Sebab, persaingan kian ketat, bukan hanya dengan hotel budget, tapi juga dengan kondominium strata title yang disewakan secara harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro