KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perhotelan di Amerika Serikat mencatat lonjakan signifikan dalam permintaan pemeriksaan latar belakang terhadap calon pekerja sepanjang paruh pertama tahun 2025, seiring meningkatnya pengawasan terhadap tenaga kerja migran dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Menurut data dari perusahaan manajemen rekrutmen dan sumber daya manusia Hireology, manajer perekrutan hotel di AS melakukan 36% lebih banyak pemeriksaan latar belakang dari Januari hingga Juni 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini mencerminkan kekhawatiran industri atas kepatuhan terhadap regulasi imigrasi. “Perusahaan kini jauh lebih waspada dibanding sebelumnya. Mereka tidak ingin terseret masalah atau dituduh memiliki praktik perekrutan yang lemah, terutama terkait verifikasi status imigrasi,” ujar Patrick Scholes, analis ekuitas hotel dari Truist.
Kebijakan Imigrasi Pemerintahan Trump
Migran: Tulang Punggung Industri Perhotelan AS
Menurut U.S. Travel Association, sepertiga dari pekerja di industri perjalanan dan pariwisata AS adalah imigran. Sementara itu, Asosiasi Hotel dan Penginapan Amerika (AHLA) mencatat bahwa industri hotel secara langsung mempekerjakan lebih dari 2,15 juta orang pada 2024. Data dari Biro Sensus AS dan Tourism Economics (2023) menunjukkan bahwa:- 34% dari petugas kebersihan (housekeepers) adalah pekerja migran
- 24% dari juru masak (cooks) juga berasal dari luar negeri