KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola hotel Grup Sahid, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (
SHID), menyatakan prospek bisnis perhotelan akan membaik lantaran kegiatan pemerintahan dari kementerian turut meningkatkan okupansi hotel. Memasuki semester II-2023, SHID membidik kenaikan okupansi hotel hingga 80%. "Kami akan
enlarge market (memperbesar pasa), bukan hanya
group government saja, tapi juga kegiatan
meeting incentive conference exhibition (MICE)
corporate dan
series," kata General Manager Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Venny Artha, kepada Kontan.co.id, Sabtu (2/9). Tidak mungkiri, sektor pelanggan terbesar bisnis SHID di tahun 2023 ini memang masih berasal dari kegiatan pemerintah. Pemulihan bisnis SHID utamanya didorong oleh dicabutnya peraturan pembatasan kegiatan masyarakat. Alhasil, kinerja hotel yang dikelola SHID pun sudah hampir kembali ke kondisi normal.
Baca Juga: Hotel Sahid Jaya (SHID) Bidik Rata-Rata Okupansi 60% Sepanjang Tahun 2023 "Tantangannya persaingan dengan jumlah hotel lebih banyak dengan pangsa market yang sama," ujar Venny. Menyikapi persaingan industri perhotelan yang dihadapi saat ini, SHID berupaya melakukan pembenahan fasilitas di beberapa area serta team kerja secara keseluruhan.
SHID mengelola hampir 4.000 kamar melalui Sahid Hotels & Resorts yang merupakan perusahaan seinduk. Jaringan hotel Sahid Jaya tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan bagian timur Indonesia.
Baca Juga: Hotel Sahid Jaya (SHID) Kejar Target Okupansi 80% di Periode Nataru 2022 Selain itu, SHID juga membidik ekspansi jaringan hotel baru di wilayah Bandung, Jawa Barat. Ekspansi kali ini akan menggandeng para pebisnis hotel untuk bekerja sama dalam hal manajemen perhotelan di bawah bendera Grup Sahid. Bandung dipilih lantaran daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit, terutama bagi warga Jakarta setiap akhir pekan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli