KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola hotel Grup Sahid, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (
SHID) ingin memperbaiki kinerjanya di tahun ini dengan menargetkan penurunan rugi perusahaan semaksimal mungkin.
Direktur Utama SHID Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, target kinerja keuangan SHID untuk tahun 2024 yakni
mengurangi rugi perusahaan semaksimal mungkin sehingga dapat meraih pertumbuhan kinerja keuangan positif.
Adapun, salah satu momentum pertumbuhan bisnis SHID di awal tahun 2024 adalah libur Lebaran. Menurut data internal perusahaan, realisasi kinerja hingga Maret 2024 sudah lebih baik dibandingkan Maret 2023.
Baca Juga: Hotel Sahid Jaya (SHID) Sebut Tarif Pajak Hiburan Baru Membebani Pelaku Usaha “Dibandingkan budget 2024, ada peningkatan pendapatan 28% sedangkan dibandingkan tahun lalu meningkat 1% dan level okupansi meningkat 18% dibandingkan budget 2024 sedangkan dibandingkan tahun lalu 4%,” ungkap Hariyadi, kepada
Kontan.co.id, Rabu (17/4).
Menurutnya, momen Bulan Ramadan dan Idul Fitri kali ini tentu menjadi pendongkrak kinerja SHID, namun memang tidak menjadi pendongkrak utama karena target utama pertumbuhan kinerja SHID dimulai dari bulan Juli hingga akhir tahun 2024 mendatang.
Meski demikian, seiring dengan masuknya periode libur panjang Lebaran, pihaknya memeprkirakan akan ada kenaikan pendapatan lebih dari 28% pada bulan April 2024. Faktor pendukungnya adalah penjualan Paket Bukber (Buka Puasa Bersama)
dan penjualan Parcel.
Nah, untuk memaksimalkan kinerja di sisa tahun 2024, SHID disebut Hariyadi menjalankan beberapa strategi di antaranya, melakukan renovasi secara berkala dan berkelanjutan, peningkatan pendapatan pada segmen MICE, serta penjualan outlet F&B.
Sebagai tambahan informasi, sepanjang tahun lalu, SHID mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 133,10 miliar. Angka ini melesat 47,50% dibandingkan pendapatan usaha pada tahun 2022 yang tercatat Rp 90,23 miliar.
Pada saat yang sama, SHID juga membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 23,52 miliar atau sudah menurun dari semula Rp 31,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .