JAKARTA. Krisis keuangan global memicu industri pariwisata semakin kreatif. Agar tetap bertahan, para pengelola hotel mencari target pasar turis asing di luar Amerika Serikat dan Eropa. Maklum, saat ini tingkat hunian alias okupansi hotel di kawasan pariwisata melorot hingga 50%. Kondisi ini membuat pengelola hotel mencari cara agar tetap bertahan. Salah satunya, mencari target wisatawan asing di kawasan lain yang tak terlalu goyang oleh krisis global. Salah satu sasaran utama adalah beberapa negara di Asia Tenggara. "Kami akan menggalang kerjasama dengan hotel-hotel di Asia Tenggara untuk mengajak wisatawan di negara masing-masing saling berkunjung," ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani, Minggu (15/2).
Hotel Se-ASEAN Ramai-Ramai Gelar Diskon
JAKARTA. Krisis keuangan global memicu industri pariwisata semakin kreatif. Agar tetap bertahan, para pengelola hotel mencari target pasar turis asing di luar Amerika Serikat dan Eropa. Maklum, saat ini tingkat hunian alias okupansi hotel di kawasan pariwisata melorot hingga 50%. Kondisi ini membuat pengelola hotel mencari cara agar tetap bertahan. Salah satunya, mencari target wisatawan asing di kawasan lain yang tak terlalu goyang oleh krisis global. Salah satu sasaran utama adalah beberapa negara di Asia Tenggara. "Kami akan menggalang kerjasama dengan hotel-hotel di Asia Tenggara untuk mengajak wisatawan di negara masing-masing saling berkunjung," ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani, Minggu (15/2).