Hotel Sunter Lakeside (SNLK) dikabarkan mau merger, ini kata pengamat



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Usai mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat initial public offering (IPO) pada 29 Maret 2021 lalu, PT Sunter Lakeside Hotel Tbk, kembali bakal membuat gebrakan. 

Kabar terbaru, emiten dengan kode saham SNLK itu, berencana melakukan merger dengan dua saudaranya yang masih berada dalam satu grup Sunlake Group of Hotels, yakni Manhattan Hotel Jakarta dan Merlynn Park Hotel Jakarta. 

Seperti diketahui, Sunlake Group of Hotels, grup bisnis milik taipan asal Semarang yang bergerak di sektor hospitality industry khususnya perhotelan, yakni Sunlake Hotel Jakarta, Manhattan Hotel Jakarta, Merlynn Park Hotel Jakarta, dan New Metro Hotel Semarang. Hotel-hotel tersebut telah berkiprah dan memiliki pengalaman di industri perhotelan nasional selama lebih dari 30 tahun. 


Sumber Kontan yang mengetahui rencana aksi korporasi tersebut, membisikkan, langkah merger ketiga hotel berbintang itu untuk mengoptimalisasi dan lebih mudah mengatur lini bisnis jaringan hotel milik Sunlake Group. 

Selain itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengembangkan industri kepariwisataan lewat konsolidasi perhotelan. Konsolidasi tersebut akan direalisasikan melalui pembentukan holding hotel BUMN. 

Saat ini, progres pembentukan Holding BUMN Perhotelan sudah memasuki tahap penandatanganan Conditional Sales & Purchase Agreement (CSPA), transaksi Holding Hotel BUMN dan Transaksi Jual Beli Saham Hotel Indonesia Group (HIG). 

Konsolidasi bisnis hotel-hotel BUMN dilaksanakan agar sejalan dengan upaya menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif, sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN. Pembentukan holding hotel juga untuk efisiensi dan menjadikan BUMN sebagai global player yang berperan penting dalam mendukung industri kepariwisataan dan kegiatan perekonomian Indonesia. 

Strategi yang tepat

Nah, menurut sumber tadi, strategi merger SNLK dengan Manhattan Hotel Jakarta dan Merlynn Park Hotel Jakarta, juga memiliki tujuan yang sama dengan langkah pemerintah dalam mengonsolidasikan bisnis jaringan hotel pelat merah. "Untuk mencapai efisiensi bisnis. Apalagi, pandemi covid-19 di Indonesia belum berakhir," katanya.

Sejauh ini KONTAN belum mendapatkan konfirmasi dari manajemen Sunlake Group of Hotels terkait rencana merger tersebut.

Namun begitu, strategi bisnis yang diambil SNLK untuk melakukan merger dinilai tepat. Djoko Kurniawan, Pengamat Marketing dari DK Consulting mengatakan, di masa pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya, strategi merger merupakan keputusan tepat untuk mempertahankan eksistensi bisnis. 

Menurut Djoko, dengan merger, jaringan hotel Sunlake Group bisa meraih efisiensi. Di antaranya, dari sisi biaya operasional. "Secara human resources jadi lebih hemat, dari sisi informasi dan teknologi (IT) juga efisien. 

Keuntungannya lagi, kalau disatukan, brand hotel akan lebih kuat. Sebab, ketiga hotel itu sudah memiliki nama besar di industri perhotelan Indonesia," katanya. 

Selain efisiensi, lanjut Djoko, merger SNLK dengan Manhattan Hotel Jakarta dan Merlynn Park Hotel Jakarta juga akan semakin memperkuat pangsa pasar. Terlebih, di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, kerja sama penggabungan ini dapat menjadi pilihan perusahaan untuk mengantisipasi memburuknya krisis global.     

Pasalnya, di masa pandemi Covid-19, okupansi hotel menukik tajam. "Nah, ketika masing-masing hotel memilih bertahan sendiri-sendiri, bukan tidak mungkin mereka justru akan tutup semua. Jadi, pilihan merger adalah langkah tepat untuk bertahan di situasi saat ini," ujar Djoko.

Selanjutnya: Listing Perdana Saham SNLK Langsung ARA, Simak Dulu Rencana Bisnisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan