Hotman Paris Borong Saham ELIT, Emiten Siap Ekspansi ke Pasar Luar Negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mulai berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia di saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT).

Hotman Paris masuk menjadi pemegang saham di Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) yaitu salah satu perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (6/1) pekan lalu.

Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) yang dibidik oleh Hotman Paris sebagai keranjang investasi adalah emiten teknologi yang memiliki bisnis penyewaan cloud atau penyimpanan data.


Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia per Jumat 6 Januari 2023, pemilikan saham Hotman Paris Hutapea sebanyak 101.666.000 atau setara 5% dari total saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT). 

Seperti kita tahu total saham tercatat ELIT saat ini 2,031,456,532 saham. Dari jumlah ini, saham ELIT yang dicatatkan di BEI sebanyak 500 juta saham atau setara 24,62%.

Hotman Paris tercatat sebagai pembeli di pasar perdana atau menjadi pemegang saham publik ELIT dari total 24,64% tersebut, meskipun tidak diketahui dengan pasti berapa harga saham yang ia harus bayar.

Jika Hotman Paris menyeser di harga Rp 120 per saham maka ia mengeluarkan duit tak kurang dari Rp 12,19 miliar, tapi jika masuk di harga Rp 140, maka ia mengeluarkan dana tak kurang dari Rp 14 miliar untuk menjadi pemegang saham 5% di ELIT.

Melalui postingan di akun instagramnya @hotmanparisofficial pengacara Hotman Paris berkomentar, "Partnerku di Atlas, bicara tentang perusahaan ELIT ini. Dia bilang aku pasti senang dengan perusahaan ini karena mirip-mirip dengan aku yang selalu suka belajar hal hal baru," kata Hotman melalui akun instagramnya yang diunggah Sabtu (7/1). 

Hotman Paris mengklaim manajemen ELIT ini yang menomorsatukan inovasi dengan memberikan service di bidang Teknologi Informasi, khususnya teknologi Cloud. Ini sejalan dengan rencana pemerintah dalam Indonesia Emas 2045.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno juga memposting momen bersama Hotman Paris saat pembukaan perdagangan saham perdana 4 perusahaan yang listing.

Menurut Sandiaga satu perusahaan anak asuh kami lewat program KreatIPO @kemenparekraf.ri berhasil masuk di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk.

"Bang Hotman Paris yang udah borong saham ELIT sampai di atas 5% juga hadir bersama saya di seremoni pencatatan perdana saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) atau Elitery di Bursa Efek Indonesia," tulis Sandiaga.

Sandi berharap dengan semakin banyaknya perusahaan Indonesia yang masuk ke Bursa Efek Indonesia tahun ini akan lebih memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia, kesejahteraan masyarakat meningkat, lapangan pekerjaan semakin banyak tercipta.

Sementara dalam pentutupan perdagangan Jumat (7/1) saham ELIT ditutup memerah alias anjlok. Saat penutupan bursa hari perdagangan saham perdana, saham ELIT berada di harga Rp 112 per saham.

Jika dibandingkan dengan harga pembukaan awal perdagangan perdana ELIT yakni Rp 120, berarti harga saham ELIT turun 6,67%. 

Pada awal perdagangan pembukaan perdagangan Jumat (6/1), saham ELIT dibuka di atas harga pembukaan, tepatnya Rp 140 per saham.

Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 162 dan harga terendah Rp 112, saham ELIT ditutup turun Rp 8 dalam sehari.

Pada saat penutupan di sisi, harga penawaran (offer) ELIT terendah di Rp 112 per saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham ELIT mencapai Rp 98,20 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 7.637.187 lot.

PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) atau lebih dikenal dengan nama Elitery, resmi melantai di bursa dengan mengantongi dana segar Rp 60 miliar.

Perusahaan penyedia layanan pusat data virtual alias cloud ini menetapkan harga IPO sebesar Rp 120 per saham. Direktur Utama ELIT Jaya Kresna Adiprawira seperti dikutip Harian KONTAN mengatakan, seusai IPO, perusahaan akan segera merealisasikan agenda ekspansi merambah ke pasar global.

"Kami sudah masuk ke pasar regional dan berharap bisa segera masuk ke pasar Asia Pasifik," kata Kresna, Jumat (6/1).

Hal tersebut akan ditopang oleh momentum dan potensi bisnis teknologi pusat data dan data center virtual (cloud) yang sedang berkembang. Kresna memperkirakan, secara konservatif, pendapatan ELIT dapat tumbuh 55,6% di tahun 2023.

Sebagai gambaran, pendapatan ELIT per 31 Oktober 2022 tercatat sebesar Rp 136, 51 miliar, naik 100,16% secara tahunan. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 7,56 miliar, melesat 384,62% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar