Houthi: Kami Siap Menenggelamkan Lebih Banyak Kapal Inggris



KONTAN.CO.ID - Kelompok Houthi pada hari Minggu (3/3) kembali menyerang kapal-kapal Inggris yang melintas di Teluk Aden. Sebelumnya, kelompok yang menguasai sejumlah wilayah di Yaman itu telah menenggelamkan kapal Rubymar milik Inggris.

Hussein Al-Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri di pemerintahan yang dipimpin Houthi, menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyerang dan menenggelamkan kapal-kapal Inggris.

"Yaman akan terus menenggelamkan lebih banyak kapal Inggris, dan segala dampak atau kerusakan lainnya akan dimasukkan dalam tagihan Inggris," kata Al-Ezzi, dikutip Reuters.


Dirinya menambahkan, Inggris merupakan negara jahat yang menyerang Yaman dan bermitra dengan Amerika Serikat dalam mensponsori kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza.

Baca Juga: Kapal Kargo Rubymar yang Diserang Houthi Telah Tenggelam

Kapal Inggris dan AS Mulai Jadi Sasaran 

Militer AS pada hari Sabtu (2/3) mengonfirmasi bahwa kapal Rubymar milik Inggris telah tenggelam setelah terkena rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh militan Houthi Yaman pada 18 Februari.

Tidak hanya Israel, kini Houthi juga melarang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk berlayar di sekitar Laut Merah.

Houthi telah menyampaikan larangan tersebut kepada industri pelayaran pada 22 Februari lalu. Wilayah perairan yang diawasi Houthi adalah Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab.

Baca Juga: Kapal AS dan Inggris Mulai Jadi Sasaran Militan Houthi

Melansir Al Jazeera, aturan itu akan diterapkan pada kapal-kapal yang seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh individu atau entitas Israel, AS, dan Inggris. Semua kapal yang berlayar di bawah bendera ketiga negara itu juga akan menjadi target hukuman.

Houthi menegaskan bahwa aksi mereka merupakan balasan terhadap operasi militer Israel di Gaza yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 30.000 orang Palestina.

Mereka berjanji akan terus melanjutkan operasi militernya di perairan kawasan itu sampai Israel menghentikan perang.