Houthi Serang Kapal Tanker Minyak Yunani di Laut Merah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Rabu pagi, kapal tanker Yunani, Sounion, terbakar dan hanyut di Laut Merah setelah diserang Houthi yang didukung Iran.

Kapal yang mengangkut minyak mentah dari pelabuhan Basra di Irak selatan ini diserang sekitar 77 mil nautikal barat pelabuhan Hodeidah, yang dikuasai oleh kelompok pemberontak Houthi.

Detil Serangan

Serangan pertama dilaporkan oleh Kantor Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UK MTO) yang berbasis di Dubai. UK MTO tidak mengidentifikasi kapal yang diserang pada awalnya, namun kemudian Delta Tankers dari Yunani mengonfirmasi bahwa kapal Sounion, yang mereka kelola, terkena serangan.


Kapal "Suezmax" ini, yang mampu mengangkut sekitar satu juta barel minyak, merupakan tipe terbesar yang dapat melewati Terusan Suez saat penuh muatan.

Kantor Operasi Perdagangan Maritim Inggris juga melaporkan serangan kedua pada pukul 11.45 waktu setempat terhadap kapal lain yang berada 57 mil nautikal selatan Aden. Semua tiga rudal yang diluncurkan ke kapal tersebut jatuh di perairan terdekat tanpa menyebabkan kerusakan.

Baca Juga: Kapal Tanker Minyak Mentah di Selat Bab el-Mandeb Jadi Target Serangan Houthi

Sejak November, kelompok Houthi telah menargetkan kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden, mendorong banyak pemilik kapal untuk mengalihkan rute mereka melalui Tanjung Harapan, melewati Terusan Suez. Terusan Suez adalah jalur vital dari pelabuhan-pelabuhan di Asia dan Timur Tengah ke Eropa.

Serangan terbaru ini menandai serangan yang berhasil terhadap kapal komersial di lepas pantai Yaman sejak serangan Houthi pada 12 Juni terhadap kapal pengangkut kargo kering, Tutor, yang menewaskan seorang pelaut dan menyebabkan kapal tersebut tenggelam. Serangan-serangan yang dilakukan oleh Houthi telah mengakibatkan kematian empat pelaut, tenggelamnya dua kapal, dan beberapa kebakaran serius di kapal-kapal lainnya.

Penilaian dan Tanggapan

Martin Kelly, analis senior Timur Tengah dari kelompok konsultasi risiko maritim EOS Risk Group, menyatakan bahwa metode serangan yang terlihat mencerminkan bagaimana serangan oleh Inggris dan Amerika Serikat terhadap Houthi telah menurunkan banyak kemampuan mereka, terutama dengan menyerang instalasi radar.

Ini memaksa mereka untuk menggunakan kapal pengintai yang dikendalikan awak, seperti yang dilaporkan oleh UK MTO.

Namun, Kelly juga menambahkan bahwa para militan Yaman tetap bersemangat untuk membalas serangan oleh pesawat tempur Israel pada 20 Juli di Hodeidah. Houthi belum mengklaim serangan hari Rabu, meskipun serangan tersebut terjadi di perairan di mana mereka sering beroperasi.

Editor: Handoyo .